
JAKARTA, ditphat.net – Wirda Mansur dikenal sebagai pencinta pengusaha muda di usia muda. Ini tidak datang ke doktrin ayahnya, Usadz Yusuf Mansour. Karena kegigihannya, Wirda Mansur berhasil mengendalikan sekolah asrama sendiri pada usia 24 pada usia 24 tahun.
Wirda Mansur melakukan intervensi langsung untuk mengurus semua kebutuhan pesantren dengan beberapa cabang. Salah satunya adalah pentan Indramah, yang baru -baru ini direnovasi.
Wirda Mansur juga mengungkapkan kegiatan rutinnya setiap pagi, yaitu, memeriksa hasil penelitian siswa untuk pengalaman dan keinginan mereka untuk pesantren.
“Rutin pagi. Saya tidak pernah memikirkan usia 20 untuk mengurus pesantren sendiri,” tulis Word Mansour di Instagram, dipinjam pada hari Selasa, 18 Februari 2025.
Di tengah -tengah Wirda Mansur, ia menunjukkan perselisihan utang tentang hutang, ia adalah salah satu dari komunitas Milenium Anti -Bokek (MAB). Wirda Mansur dikenal sebagai komunitas utama untuk menarik kewirausahaan bagi pengusaha.
Semua orang diminta membayar 100.000 RP untuk menjadi anggota. Tetapi ketika puluhan ribu orang bergabung, tidak ada kesalahan terus -menerus untuk komunitas Wirda Mansur atas penipuan.
Seolah -olah dia tidak tahu tentang gosip yang mereka tur, Wirda Mansur menunjukkan jadwalnya yang sibuk di Pesantren, yang berhasil.
“Jadi tumpukan kertas ini termasuk kuesioner. Jadi Darul Mansour dari Sarul telah berada di pesantren selama lebih atau kurang 7 bulan. Selama tujuh bulan dia melakukan penelitian di mana mereka ingin tahu berapa lama perkembangan anak -anak, betapa hambatannya pelajaran pesantren dan pesantren untuk lebih jujur.”
Setelah virus media sosial X ketakutan, Wirda Mansur, terkait dengan masalah dengan komunitas MAB, masih tenang. Bahkan, banyak orang menginginkan kewajiban untuk setidaknya mengembalikan uang untuk keanggotaan. Seorang anggota masyarakat juga bingung karena ia tidak dapat menghubungi administrator atau layanan pelanggannya. Wirda Mansur sendiri mengklaim telah mengabaikan netiizens, yang memprotesnya.