
Jakarta, Teknologi ditphat.net -Rakasa dari Amerika Serikat (AS), Google, mengumumkan model intelijen buatan (AI) yang dapat diprediksi oleh cuaca, Gencast, seperti yang dilaporkan oleh situs web GSM Arena.
Model AI ini dikembangkan oleh DeepMind, unit bisnis Google yang berfokus pada pengembangan AI, dilatih menggunakan Google Cloud TPU V5, akselerator AI yang dirancang khusus untuk pelatihan dan kesimpulan AI.
Dengan cara ini, pusat dapat menawarkan lebih dari 50 prakiraan cuaca probabilitas yang berbeda, salah satunya untuk prediksi selama 15 hari ke depan. Proses analisis prediksi hanya berlangsung dalam delapan menit.
Beberapa ramalan cuaca juga dapat dilakukan pada saat yang sama atau paralel. Praktek yang sama saat menggunakan cara tradisional membutuhkan waktu berjam -jam di komputer dengan sistem komputer terbaru.
Seperti yang Anda ketahui, itu dapat mempengaruhi orang lagi, misalnya ketika menentukan keputusan, keamanan, gaya hidup. Prakiraan cuaca saat ini juga dianggap penting karena perubahan iklim yang berdampak pada cuaca ekstrem.
Namun, Google percaya bahwa ramalan cuaca saat ini tidak mencukupi, kurang dekat, terutama untuk hari -hari berikutnya.
Untuk alasan ini, Gencast dikembangkan dengan prediksi keseluruhan, di mana model AI ini akan memprediksi berbagai kemungkinan skenario cuaca.
Metode band di sini dianggap lebih baik daripada prediksi tunggal, karena dapat menawarkan prediksi yang lebih lengkap dalam beberapa hari mendatang setelah analisis.
Klaim emas lebih baik daripada prediksi metode ES melalui Abad Pertengahan Eropa (ECMWF). Metode ini digunakan oleh 35 negara di dunia untuk secara resmi memprediksi cuaca.
Hasil tes menunjukkan bahwa niat menghasilkan prediksi yang lebih akurat untuk kondisi cuaca daripada untuk kondisi cuaca harian dan dalam 15 hari mendatang dalam kondisi ekstrem.
Model AI ini juga lebih unggul dari prediksi badai dan topan tropis lainnya, termasuk masalah di mana badai mendarat.
Namun, dupa diharapkan untuk melengkapi metode prediksi tradisional, bukan sebagai pengganti. Sementara itu, Google telah lama seperti AI model terbuka.
Di masa depan, raksasa teknologi ini berencana untuk berkolaborasi dengan institusi yang terkait dengan cuaca dan ilmuwan untuk membuat prediksi yang lebih baik untuk kondisi cuaca.