ditphat.net – Beberapa hari terakhir, media sosial dibanjiri video viral yang memperlihatkan warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan sedang menikmati air kecubung.
Berdasarkan laporan, para korban diduga mengonsumsi batu kecubung yang dicampur alkohol dan obat-obatan. Hal itu membuat mereka merasa sengsara, gugup bahkan gugup.
Dilaporkan dua orang tewas dan 35 lainnya dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum dalam insiden mabuk batu kecubung di Banjarmasin.
Bahaya memakan batu kecubung
Kecubung, atau dikenal dalam bahasa latin Datura, merupakan tanaman yang diasosiasikan dengan emosi beracun. Di berbagai daerah di Indonesia, kecubung diketahui memiliki risiko kesehatan yang serius jika dikonsumsi.
Kecubung mengandung alkaloid tropane seperti atropin, skopolamin dan hyoscyamine. Senyawa ini dapat menyebabkan keracunan parah dengan gejala seperti mulut kering, pupil melebar, detak jantung cepat, penglihatan kabur, kebingungan bahkan kejang. Dalam kasus yang parah, meminum kecubung bisa menyebabkan kematian.
Salah satu alasan sebagian orang mengonsumsi batu kecubung adalah untuk merasakan efek emosionalnya. Namun, trauma yang disebabkan oleh batu kecubung seringkali serius dan berbahaya. Selain itu, karyawan mungkin kehilangan kontak dengan kenyataan, sehingga membahayakan diri mereka sendiri dan orang lain.
Atropin dan skopolamin dalam batu kecubung merupakan antikolinergik yang kuat. Mereka dapat memblokir neurotransmitter asetilkolin, yang berperan penting dalam sistem saraf. Efek samping penyakit ini antara lain kebingungan, kehilangan ingatan jangka pendek, dan kecacatan lainnya.
Mengonsumsi batu kecubung dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, tekanan darah tinggi, dan gangguan irama jantung yang berbahaya. Bagi penderita gangguan jantung, risiko ini bisa sangat signifikan dan bisa berakibat fatal.
Meskipun beberapa budaya mungkin menggunakan batu kecubung secara tradisional untuk tujuan pengobatan atau ritual, risiko yang terkait dengan mengonsumsi tanaman ini jauh lebih besar daripada manfaatnya.
Karena efek negatif dan toksisitas racun yang tinggi, disarankan untuk menolak mengkonsumsi kecubung dalam bentuk apapun.
Netizen merasakan sensasi makan kecubung
Namun banyak orang yang ingin mencoba memakan batu kecubung. Banyak pengguna internet yang berbagi pengalaman bertemu dengan pecandu batu kecubung tanpa nasihat medis.
“Teman saya pernah makan ini dan diberitahu tidak bisa pulang karena tidak punya kaki,” ujar seorang warganet yang membagikan pengalamannya di TikTok.
“Saya tidak dapat mengingat apa pun selama 3 hari dan tiba-tiba Anda mengikat saya di pohon di depan rumah,” kata salah satu netizen. “Temanku memakannya sekali dan mengumpulkan celana dalam gadis-gadis itu untuk membuat kubis,” sahut yang lain.
“Aku makan 10 sekaligus. Saat aku bangun dan melihat sekeliling, aku berada di tengah lautan,” sahut netizen lainnya. “Setelah makan biji kecubung, temanku mau salat Jumat dan Kamis jam 12 siang,” imbuh yang lain. “Teman saya pernah makan makanan seperti itu, tiba-tiba minum minyak, katanya kopi hitam,” lanjut yang kedua berbagi pengalaman.
“Pas temenku makan, bapaknya dikasih plastik di kakinya, katanya itu ikan lele,” sahut warganet lain. “Maaf, aku mau bilang padanya untuk tidak makan ini karena itu terjadi di kotaku dan ketika aku memakannya, aku marah, maaf, aku ingat,” pungkas warganet lainnya.
Baca artikel menarik ditphat.net Trending lainnya di tautan ini.