
JAKARTA, ditphat.net – Banyak orang menikmati video pendek di jejaring sosial seperti tiktok, rol Instagram atau celana pendek YouTube. Konten yang pendek dan menarik terus -menerus membuat pengguna secara tidak sadar menggulir. Namun demikian, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kebiasaan ini dapat memiliki efek negatif pada fungsi otak.
Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of China dan California, Universitas Cina dan California menunjukkan bahwa orang -orang yang bergantung pada video pendek mengalami kemampuan kognitif. Mereka memiliki masalah dengan konsentrasi, menghafal informasi dan mempelajari hal -hal baru.
Studi ini termasuk pemindaian otak untuk 112 orang berusia 17-30 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang sering menonton video pendek mengalami perubahan dalam struktur otak yang terkait dengan konsentrasi dan memori, seperti yang dikatakan SCMP. Ini karena otak digunakan untuk konten yang cepat dan pendek, yang membuatnya lebih kompleks dan dengan hati -hati memproses informasi.
Jika seseorang terus -menerus menonton video pendek, otaknya dengan mudah mencari kepuasan dengan konten yang diserap. Ini menyebabkan ketergantungan yang disebut “otak tiktoka” atau “purulen”. Kondisi ini menyulitkan seseorang fokus pada fokus yang lebih lama, misalnya, membaca atau melatih.
Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa ketergantungan video pendek dapat meningkatkan risiko gangguan mental, seperti kecemasan dan depresi. Hal ini disebabkan oleh perbandingan yang tidak sehat dari stimulasi otak yang seimbang dan konten yang ditampilkan.
Dengan demikian, otak tetap sehat dan bekerja secara optimal, penting untuk mengendalikan penggunaan jejaring sosial, terutama video pendek. Beberapa cara untuk membuat: Batasi waktu untuk menonton video pendek dan menggunakan fungsi pengingat dalam aplikasi. Perhatian berbeda terhadap jenis kegiatan lain, seperti membaca buku, pelatihan atau percakapan secara langsung dengan teman. Bakar tindakan otak yang merangsang kekuatan berpikir, misalnya, memainkan teka -teki atau mempelajari keterampilan baru.
Meskipun video pendek yang pendek dan lucu, mungkin ada terlalu banyak tampilan yang dapat mengurangi fungsi otak. Dengan membatasi penggunaan dan konservasi informasi, kita dapat terus menikmati teknologi tanpa mengorbankan otak otak.