
ditphat.net-Two Indonesia Horse Athletes, Braen Brother-Kulen dan Arsl Rizki Braidha berpartisipasi dalam Jumping International De Canal (CSI Cantalli) yang bergengsi di Prancis, 725 Maret, 725 Maret.
Ini adalah bagian dari kepemimpinan Asosiasi Olahraga Indonesia Tengah (PP Pardasi) untuk persiapan atlet Indonesia yang menunggang kuda yang bersaing di Olimpiade Los Angeles tahun 2028.
Partisipasi Indonesia mirip dengan kerjasama Pordasi dengan Federasi Kuda Prancis, yang dibahas pada 13 Desember 2024 dengan Fabian Penon, duta besar Prancis Indonesia Fabian Penon.
Breen berpartisipasi dalam kompetisi kelas CSI 2 135 cm. Dia dan Hamburg, seekor kuda, berhasil mengamankan 29 kursi, tetapi dengan Castello H Horse, dia berada di 58 dari 60 peserta. CSI 1 dalam kategori 120 cm, Arsl Chilbird jatuh dengan kuda Julie dan berhasil mengamankan 6 dari 38 peserta. Hasil yang ditunjukkan oleh dua perwakilan dari atlet Indonesia ini telah ditekankan oleh Presiden PPDASI Ayo Dijozohadikusumo, yang sudah berada di posisi tertinggi.
Menurutnya, partisipasi atlet kuda Indonesia sangat penting dalam kompetisi dunia yang bergengsi seperti CSI Cantale sebagai pintu masuk untuk pengembangan negara.
Orang -orang Arya ambisius bahwa mereka telah membawa tumpangan di Olimpiade Musim Panas mendatang. “Kompetisi internasional adalah alat yang sangat baik untuk menghilangkan kemampuan atlet dan mengevaluasi jumlah yang siap kami bersaing di dunia. Ini adalah langkah strategi untuk Olimpiade pada tahun 2028,” katanya dalam pernyataan resmi (8/3/2025). PP Portaci menunjukkan keseriusan dalam meningkatkan tingkat atlet kuda Indonesia dengan berbagai program dan dukungan.
Arya menjelaskan bahwa ia telah fokus pada pelatihan dan bahwa atlet memiliki kesempatan untuk bersaing dalam kompetisi internasional sebagai tes psikologis, sehingga atlet terbiasa bersaing di tingkat kejuaraan teratas. Presiden harian PP Mohammed Chaidir Saddak, yang dipanggil oleh Eddie Saddak, mengatakan bahwa acara tersebut adalah hasil kolaborasi Braen dan Arcler dengan program pelatihan intensif dan berbagai kompetisi nasional yang dirancang oleh Federasi. Parardas terus meningkatkan kualitas atlet dengan pelatihan internasional dan berpartisipasi dalam kompetisi bergengsi sebagai bagian dari komitmen untuk menetapkan kuda Indonesia yang berlari di tingkat tinggi. Menurut Eddy, Pordasa terus bekerja sama dengan partai -partai internasional untuk membawa kompetisi perjalanan yang lebih tinggi ke Indonesia. “Kami ingin menciptakan ekosistem berkuda yang mendukung pengembangan dan atlet kompetitif secara global,” katanya. CSI Cantalli adalah salah satu kompetisi kuda terbesar di Perancis, yang diselenggarakan oleh Equ-Normandi, dimiliki dan dioperasikan oleh keluarga Grandques.
Kompetisi dimulai pada tahun 1989 ketika Veronic dan Francois Grandques mengubah budidaya susu lama di pusat Haras do loop. Sejak 2012, putranya Benjamin Grandques, bersama dengan Elise, telah memperluas fasilitas dengan pemasangan menunggang kuda sedang dan ESKA. Mereka sedang mengembangkan fasilitas dengan membangun Livria yang stabil untuk pemilik kuda dan berinvestasi dalam mengorganisir kompetisi nasional dan internasional.
Sebagai bagian dari pertumbuhan ini, Haras du Loop kemudian mengubah namanya menjadi Equal-Normandi. Tahun ini, EQV-Normandi 10. CSI 4, yang berarti pencapaian besar dalam mengembangkan host kompetisi bergengsi. Pengalaman pertama
Braen Brother-Kulen, salah satu atlet yang bertarung di CSI Cantall, mengungkapkan bahwa mempersiapkan kompetisi itu tidak mudah. Di Belanda, ia telah menyelesaikan pelatihan yang intens dan telah melakukan berbagai pertandingan. Braen menghangatkan acara selama dua minggu di Valencia. Dia meyakinkan bahwa kuda pusat pertandingan telah mendapatkan pelatihan dan perhatian menderita cedera dalam proses pelatihan.
“Saya mulai mendorong kuda asli saya 3. Langkah, semoga akan lebih kompetitif tahun ini tahun ini.” Pengalaman pertama mereka adalah partisipasi Braen dan RSL di CSI Cantale. Pengalaman ini bukan hanya kebanggaan Indonesia tetapi juga pelajaran berharga bagi pengembangan atlet kuda di Indonesia. Persaingan di Eropa, termasuk Cantlu, menawarkan pengalaman yang berbeda karena terorganisir dengan baik dibandingkan dengan kompetisi Indonesia.
“Dengan lebih banyak peserta, dan agenda yang secara rutin secara rutin, ada kebutuhan untuk persiapan dan stabilitas yang lebih matang di setiap pertandingan,” kata Breen. Untuk hasil kompetisi, dua atlet Indonesia mengira mereka masih bisa melakukannya dengan baik. Bryen mengalami kanal CSI sebagai motivasi untuk meningkatkan kinerja dalam peristiwa berikut. Atlet pertunjukan lompat Prancis dan medali Olimpiade dengan Olimpiade Olimpiade Olimpiade Olimpiade Olimpiade Olimpiade Olimpiade Olimpiade Olimpiade Olimpiade Olimpiade Olimpiade dan Medali Olimpiade Indonesia.
Dia mengatakan budaya perjalanan melekat selama seratus tahun sampai terjadinya atlet terus mendorong pencapaian dalam program internasional.
“Ini harus terus mencari dorongan dan dukungan dari banyak pihak untuk melanjutkan kompetisi, termasuk kompetisi, termasuk berpartisipasi dalam kompetisi internasional seperti CSI Cantalli,” katanya.