
Jakarta, tren ditphat.net -Marathon meningkat. Sekarang biarkan banyak orang yang menyukai olahraga berpartisipasi dalam berbagai kejuaraan di rumah dan di luar negeri.
Tapi hati -hati. Maraton biasanya terpapar matahari, yang dapat memiliki efek negatif pada kulit. Efek samping apa yang Anda lakukan? Gulir untuk mengetahuinya!
Fanny Riawati Imannuddin, seorang dokter kosmetik di Pratama Sukhavita Ant-Iging and Health Center Clinic (AAM), mengatakan bahwa orang yang suka maraton sering terpapar sinar matahari dan polusi, yang dapat memiliki efek samping pada kulit.
“Kelembaban kulit berkurang dan kolagen terpapar lebih banyak radikal bebas,” katanya di Jakarta, Jakarta, dan GBK (GBK) pada hari Sabtu, 7 Juli, selama pasar kesehatan dan periode persetujuan.
“Jadi ketika kita melihat orang -orang dengan maraton atau setengah maraton, kulitnya tidak baik. Rata -rata, semua ini harus jatuh atau memiliki banyak kerutan atau banyak bintik. Jadi penuaan jauh lebih cepat dan bahkan terjadi di organ tubuh.”
Untuk mencegah hal ini, Dr. Fanny merekomendasikan perhatian tambahan. Selain penggunaan perawatan kulit dan tabir surya, Dr. Fanny merekomendasikan berbagai perawatan. Tidak ada apa-apa?
“Terapi ozon pertama. Dengan terapi ini, kami menyediakan oksigen tambahan. Jadi oksigen adalah oksigen dan kemudian mempengaruhi kulit.”
Proses kedua yang disarankan adalah penguat kolagen untuk merangsang kulit untuk menghasilkan kolagen sendiri.
“Jadi kami menyediakan nutrisi tanpa transplantasi. Booster kolagen adalah apatit hidroksi, sehingga dapat diserap oleh tubuh dan bertujuan untuk secara alami meningkatkan kolagen.”
Berbicara tentang maraton atau berlari, acara Sukhavita Empower Run juga memiliki janji untuk pelatih yang sehat, pelatih dan kehidupan yang bahagia (sehat).
Fanny telah menyimpulkan: “Kami ingin tahu bahwa semua orang Indonesia harus menjaga kesehatan pribadi mereka karena mereka diizinkan untuk menjaga kesehatan pribadi mereka, sehingga mereka harus dilakukan dengan benar dan memiliki fondasi yang kuat.”