RIFA, ditphat.net – Indonesia dan Bahrain akan fokus pada kelanjutan laga Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. Pasalnya, baru-baru ini FIFA dikabarkan melarang suporter timnas Bahrain menghadiri turnamen tersebut.
Hasilnya tercermin dari kelakuan suporter The Reds, julukan Bahrain, yang melontarkan laser ke mata pemain tim tamu. Prestasi tersebut diraih timnas Jepang pada 10 September 2024 di ajang yang sama. Striker Jepang Ayas Ude bersiap mengambil penalti ketika matanya terkena laser.
Selain itu, fans Bahrain juga menghina lagu kebangsaan Jepang. Dalam hal ini, rumor menyebar dengan cepat di media sosial bahwa FIFA telah melarang suporter timnas Bahrain.
“FIFA melarang Bahrain ikut serta dalam sponsor selain Indonesia,” demikian bunyi caption postingan yang dibagikan di Facebook dan Instagram beberapa waktu lalu.
Informasi tersebut terkait laser dan penganiayaan terhadap lagu kebangsaan Jepang. Jika benar terjadi, jelas akan membawa manfaat besar bagi Indonesia. Mimpi itu benar. Indonesia menang,” lanjut ceritanya.
Namun terpantau belum ada pengumuman resmi dari FIFA terkait larangan suporter timnas Bahrain sebelum berita ini diturunkan. Menyebarkan berita dianggap berita bohong atau bohong.
Ada pula postingan Instagram yang menyebarkan rumor tersebut. Pada bulan September 2024, diumumkan bahwa “desain” akan digunakan sehubungan dengan informasi.
Bahkan, mantan pelatih timnas Jepang Hajime Moriyasu mengungkapkan kekecewaannya atas kelakuan suporter Bahrain. Namun, penting untuk mengurutkan pesan dengan benar agar tidak mudah terpengaruh oleh aliran pesan panas.
Namun, Moriyasu Andara mengatakan dalam pernyataannya, “Saya ingin mengakhiri ejekan saat lagu kebangsaan di pertandingan hari ini dan tindakan mengganggu yang mungkin menyebabkan cedera fisik pada pemain saya.”