Aceh Barat, ditphat.net – Petugas Badan Reserse Kriminal (Reskrim) Polda Aceh Barat memeriksa petugas toko retail di Desa Seunewok, Kecamatan Yohan Pahlawan, Aceh Barat. Ulasan ini terkait dengan video yang diyakini palsu.
“Pegawai tersebut kami telepon dan dimintai keterangan mengenai unggahan video pembunuhan seorang pegawai di sebuah toko retail,” kata Kepala Badan Reserse Kriminal Polres Aceh Barat Iptu Fachmi Susiandi, dilansir Antara, Sebib di 9 September 2024.
Fachmi menjelaskan, video berdurasi lebih dari satu menit itu awalnya diunggah oleh salah satu pegawai tim internalnya. Nah, seorang teman memposting video tersebut di media sosial, khususnya di Stories WhatsApp.
Video tersebut kemudian tersebar di Internet dan membuat heboh masyarakat Kabupaten Aceh Barat.
Rekaman itu menunjukkan seorang pelanggan diduga mencuri dari toko yang dijaga seorang karyawan. Di akhir video tampak gambar seorang pegawai yang diduga menjadi korban perampokan dan pembunuhan.
Iptu Fachmi Susiandi menjelaskan, pada bagian pertama video yang beredar terlihat ada pembeli yang diduga mencuri parfum senilai Rp 300 ribu.
Namun, bagian video yang menunjukkan kedua pria tersebut menganiaya seorang pekerja toko berasal dari Sumatera Utara, bukan Meulabah di Aceh Barat, seperti yang tertulis dalam video tersebut.
Menghadapi situasi tersebut, polisi kemudian memanggil pihak yang berkepentingan untuk menjelaskan video yang menimbulkan kontroversi tersebut.
Pelaku mengatakan yang sebenarnya, meminta maaf atas video palsu yang beredar, tambah Iptu Fachmi Sousiandi.