
Jakarta, ditphat.net -Sekretaris Kantor -untuk Sopra Galomoan Siraite, kepala Kementerian Logam, Mobil, Transportasi dan Elektronik (Ilmate), menjelaskan bahwa peningkatan sektor elektronik pada tahun 2024 berjumlah 6,16 persen.
Dengan kata lain, jumlah ini cukup tinggi, karena industri elektronik mempromosikan produk domestik bruto atau PDB nasional, sebagai suatu peraturan, stabil selama lima tahun terakhir.
Menurut Sopra, peningkatan sektor barang elektronik juga mencerminkan kepemilikan smartphone orang Indonesia (smartphone), yang mempengaruhi berbagai tingkat masyarakat.
Dia juga menjelaskan bahwa nilai ekspor produk elektronik berjumlah $ 9,24 miliar hingga November 2024.
Sementara itu, rasio produksi industri smartphone, komputer manual (laptop) dan tablet turun 49,42 juta unit pada tahun yang sama.
“Angka ini menunjukkan bahwa industri smartphone tumbuh dan terus tumbuh. Sekarang sekitar 13 industri atau smartphone beroperasi di Indonesia, ”kata Ugar Jakarta pada hari Selasa, 18 Februari 2025.
Dia berpendapat bahwa pemerintah bekerja di industri ponsel cerdas, komputer manual (laptop), dan tablet akan terus bekerja sama untuk meningkatkan daya saing industri internal dan meningkatkan pertumbuhan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Ini berarti mereka dapat mengumpulkan, memperkenalkan, dan terus menjual. Ini adalah proses rantai pasokan yang berhasil, ”jelas UBRA.
Sejak diperkenalkannya penyerapan minimum komponen rumah (TKDN) di industri smartphone, komputer manual (laptop) dan tablet sebesar 35 %, sektor ini meningkat dengan cepat.
Pada tahun 2023, produksi industri domestik mencapai 50 juta unit, dengan impor hanya 3,1 juta unit. Produk teknologi ini hampir 94 % dari rumah tangga.