DITPHAT Polisi Tembak Pria, Jual Rokok ke Kopassus dan Gejala Varian Omicron

ditphat.net – Berita Teratas di saluran berita ditphat.net pada Selasa 30 November 2021 diisi dengan sejumlah berita penting dan sangat menarik. Kabar penembakan seorang pria di gerbang tol Bintaro pun santer terdengar. Penembak laki-laki akhirnya menjadi seorang petugas polisi.

Selain itu, ada kabar berlanjutnya konflik antara anggota Kopasus dan Brimob di Papua akibat jual beli rokok. Lalu ada dokter di Afrika Selatan yang menemukan gejala saat terpapar COVID-19 varian Omicron.

Ada beberapa berita menarik lainnya yang sayang untuk dilewatkan pembaca, terangkum dalam rangkuman:

1. Pria yang tertembak di pintu keluar Jalan Bintaro adalah seorang petugas polisi

Rahasia penembak misterius di pintu keluar Tol Bintaro terkuak. Pelaku ternyata anggota Polda Metro Jaya.

Pelakunya Ipda OS, kata Manajer Humas Polda Metro Jaya Kompol Zulpan di Mabes Polda Metro Jaya, Selasa, 30 November 2021.

Ipda OS merupakan anggota Polda Metro Jai. Dia masih dalam pemeriksaan intensif oleh petugas Propam Polda Metro Jaya. Polisi juga menyita senjata api berinisial PP dan MA yang digunakan untuk menembak korban. Dimana PP tewas dalam kejadian tersebut.

Baca lebih lanjut di sini

2. Brigjen Rusdi: Tidak ada pelanggaran penjualan rokok ke Kopasus

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Jenderal Brimob Rusdi Hartono mengatakan, enam anggota Satgas Brimob Luas tidak melanggar aturan dengan menjual rokok kepada personel Satgas Nanggala Kopassus yang berujung pada perselisihan Tembagapura. Kabupaten Mimika, Papua pada Senin 29 November 2021

“(Menjual rokok) Tidak ada pelanggaran sama sekali ya, tidak ada pelanggaran,” kata Rusdi di Mabes Polri, Selasa, 30 November 2021.

Pada Sabtu, 27 November 2021, terjadi perselisihan antara personel Satgas Nanggala Kopassus dan Satgas Amola di Ridge Camp Pos RCTU Mile 72 tepat di luar Dining Hall, Timik, Papua. Sengketa itu diduga timbul karena pembelian rokok.

Baca lebih lanjut di sini

3. Polisi menembak warga Bintaro, kata Kombes Bhirawa Adik Andika

Kabid Propam Polda Metro Jai Kompol Bhirawa Braja Paksa mengatakan, pihaknya akan mengusut kasus anggota Polda Metro Jai yang bertugas di PJR Ditlantas dan menewaskan dua warga di pintu Tol Bintaro.

“Untuk melengkapi pengumpulan berkas, kami berkoordinasi dengan kantor pusat Paminal.” Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan Bareskrim PMJ untuk benar-benar mengetahui apakah ada pelanggaran disiplin atau kode etik. Nanti bisa disinkronkan dengan penyidikan pidana,” kata Bhirawa dalam keterangan pers di Polda Metro, Selasa, 30 November 2021.

Adik Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa itu menambahkan, saat ini pihaknya tengah menyelidiki satuan polisi di Jalan Tol Ditlantas Polda Metro untuk mengetahui fakta hukumnya.

Baca lebih lanjut di sini

4. Gejala penyakit varian Omicron menurut dokter di Afrika Selatan

Angelique Coetzee, salah satu dokter pertama di Afrika Selatan yang menemukan virus corona varian Omicron, mengatakan pasien yang terkena varian tersebut sejauh ini memiliki gejala ringan dan dapat dirawat di rumah.

“Keluhan pasien [Omicron] biasanya merasa sangat lelah selama satu atau dua hari. Gejala lainnya termasuk sakit kepala dan nyeri tubuh. Suara serak di tenggorokan,” kata Coetzee dalam wawancara dengan BBC.

“Mereka tidak batuk dan tidak kehilangan indra penciuman atau perasa,” katanya.

Baca lebih lanjut di sini

5. Ada Kabar Demo, Banser Surabaya Jaga Rumah Raisa Aam NU

Gerakan Pemuda Ansor Kota Surabaya mengirimkan personel Barisan Ansor (Banser) serba guna menggerebek rumah Raisa Aam Nahdlatul Ulama Miftachul Akhiar di Komplek Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Kedung Tarukan, Pacar Kembang, Tambaksari, Kota Surabaya Timur.

Presiden GP Ansor Surabaya Muhammad Farid Afif mengatakan, aksi tersebut digelar di rumah Rais Aam setelah diumumkan akan ada demonstrasi di rumah Miftah. “Saya sudah perintahkan Bansera Surabaya menjaga kediamannya [Kiai Miftach] sampai kongres dimulai,” ujarnya saat dihubungi wartawan, Selasa, 30 November 2021.

Dia menjelaskan, langkah tersebut dilakukannya setelah mendapat kabar beberapa hari lalu bahwa ada pihak tak dikenal yang akan berdemonstrasi di depan rumah Kiai Miftachula. Jadi ada kabar kalau aksi demo di Jakarta akan berlanjut di Surabaya, makanya kita kawal, ujarnya.

Baca lebih lanjut di sini

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *