
JAKARTA, ditphat.net – Distribusi petugas kesehatan di Indonesia yang tidak terdistribusi secara merata adalah salah satu kekhawatiran bagi pemerintah, khususnya Menteri Kesehatan. Pada bulan Maret 2024 berdasarkan data dari SISDMK, ada 48 persen atau 4.908 Puskesma dari total 10.217 Puskesma di Indonesia, tidak dapat memenuhi ketersediaan 9 jenis petugas kesehatan yang dibutuhkan.
Kementerian Kesehatan telah melihat banyak kebutuhan petugas kesehatan, khususnya dokter dan dokter khusus di Indonesia, Kementerian Kesehatan mengubah sistem kesehatan dengan berbagai titik yang berada dalam sorotan terpenting. Gulir untuk info lengkapnya!
Berbicara tentang masalah kurangnya petugas kesehatan, Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan alasannya. Ini ternyata terkait dengan jumlah kemampuan medis di universitas di Indonesia yang juga terlalu kecil. Jumlah dokter yang diproduksi karena itu tidak dapat memenuhi jumlah yang diperlukan.
“Bagaimana bisa Dokter lebih sedikit? Fakultas terlalu sedikit,” kata Budi Gunadi Sadikin, yang menyatakan video YouTube dari Deddy Corbuzier, Rabu 25 September 2024.
Faktanya, masalah kurangnya petugas kesehatan dapat diselesaikan jika jumlah kemampuan medis ditambahkan ke universitas. Namun ternyata hanya ada orang -orang yang dilaporkan menghambat penambahan jumlah kekuatan di Indonesia karena nantinya akan menangani sistem manajemen yang ada.
“Bagaimana Anda meningkatkannya? Ada orang yang tidak menginginkan banyak kekuatan. Itu lebih untuk manajemen SDM,” jelasnya.
Akibatnya, banyak petugas kesehatan yang sekarang mengenakan beban kerja terlalu berat untuk berdampak pada kondisi mental mereka. Menurut Budi, tidak ada dokter yang tidak biasa yang juga mengalami gangguan psikologis, sehingga pekerjaan mereka untuk melayani pasien terganggu. Belum lagi masalah intimidasi dalam ruang lingkup kedokteran yang baru -baru ini terungkap.
“Jika pendidikan masih terjadi, apa yang terjadi, petugas kesehatan yang juga memiliki masalah dengan kesehatan mental. Ini memalukan,” jelasnya.
Sebagai Menteri Kesehatan, Buni Gunadi Sadikin menemukan bahwa ini adalah bentuk tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah kekurangan dan kesejahteraan pekerja kesehatan yang mencakup dokter, ketersediaan alat bantu medis di berbagai fasilitas kesehatan dan rumah sakit, untuk masalah narkoba.
“Mungkin berurusan dengan orang lain, tetapi saya masih merasa bahwa pemerintah bertanggung jawab dan ada bagian pemerintah, jadi itu harus bertanggung jawab,” kata Budi Gunadi Sadikin.
Selain masalah personel, Kementerian Kesehatan juga mengubah sistem kesehatan menjadi hal -hal layanan primer, referensi, resistensi kesehatan dan teknologi kesehatan.