
Jakarta, ditphat.net – Menteri Komunikasi dan Digital (Meltkomdigi) Meutya Hafid mengkonfirmasi bahwa pelayanannya terlibat dalam persiapan kurikulum pengkodean sebagai salah satu bahan pengajaran di sekolah dasar dan menengah.
“Tentu saja, sebagai bagian dari program pelatihan, ini akan bekerja bersama kami. Karena kami telah benar -benar melakukan banyak keterampilan digital untuk menggunakan program keterampilan membaca jika program pengkodean dilakukan dalam pendidikan reguler,” katanya Kamis, 12 Desember 2024 .
Dia menyebutkan bahwa setelah komunikasi dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdamen) Abdul Muhti, ditemukan bahwa pengkodean tidak akan dimasukkan sebagai pelajaran wajib. Namun, kode tersebut akan hadir sebagai tema pendidikan, yang merupakan pilihan bagi siswa sekolah dasar dan menengah.
Salah satu alasannya, yang berarti bahwa pengkodean tidak digunakan sebagai topik wajib di sekolah dasar dan menengah, karena teknologi atau teknologi yang dalam saat ini -defision, seperti kecerdasan buatan (AI), sekarang dapat memfasilitasi proses pengkodean.
Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdamen) terlibat dalam Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk mengembangkan program pengkodean yang cocok dan mudah dipahami di kelas bacaan dan penulisan yang berbeda.
Selain keterlibatan dalam program pelatihan koding sebagai materi didaktik, Meudya Hafid mengatakan ada banyak hal yang dapat dilakukan antara Kementerian Komunikasi dan Teknologi dan Kementerian Pendidikan dan Pusat untuk memperkenalkan pengkodean pengkodean melalui lembaga pendidikan dasar dan menengah .
Salah satunya adalah melatih keterampilan digital untuk guru di sekolah yang membahas penyandian sehingga guru nantinya dapat memiliki pemahaman yang lebih komprehensif sebelum mengajar siswa. Teknik pelatihan ini dikenal sebagai pelatihan (TOT).
“Kemudian, kita akan berbicara dengan Menteri Pendidikan dan Kerjasama lagi apa jenis pekerjaan. Apakah itu hanya dalam penciptaan kurikulum atau di beberapa tempat tim digital, pertama -tama kita dapat pergi ke sekolah untuk mempraktikkan guru.