
VIVA – Perdana Menteri Inggris Sir Kerr Starrer mengatakan dia berencana untuk mengirim pasukan ke Ukraina. Sementara itu, proses negosiasi damai dengan Rusia akan segera.
Baca Juga : Tingkatkan Kerjasama Matra Laut, KSAL Bertemu Kepala Staf Angkatan Laut Singapura
Amerika Serikat (Amerika), yang dipimpin oleh Presiden Donald Trump, berusaha mengakhiri Perang Rusia-Ukraina. Trump berpendapat bahwa perjuangan di Eropa menghabiskan banyak uang pajak dari negaranya.
Karena Amerika Serikat tahu bahwa Volodimier Zelensky adalah negara yang paling membantu untuk pemerintahan. Viva militer menuangkan $ 244 miliar (Rp 5.850 triliun) dalam berita 1 Februari, 2 Februari 224.
Trump telah secara langsung dihubungi oleh Presiden Rusia Vladimir Putin terkait dengan negosiasi damai dengan Ukraina. Faktanya, penerus Joe Biden memilih Arab Saudi sebagai tempat negosiasi.
Di sisi lain, Inggris, yang merupakan rekan utama Amerika, sedang bersiap untuk mengirim pasukan ke Ukraina. Atas permintaan Zelenski, sikap tanah Raja Charles, yang menuntut karyawan perdamaian yang mapan.
Viva militer juga melaporkan pada 14 Februari 2025, Zelenski memberi Rusia kondisi perdamaian dalam bentuk pengiriman yang ditetapkan.
Perdana Menteri Inggris Sir Kerrar mengaku bahwa partainya berencana untuk mengerahkan tentara untuk mengamankan Ukraina.
Baca Juga : Dipimpin 3 Jenderal, Ribuan Tentara Korut Masuk Unit Tempur Militer Rusia
Starheer juga mengatakan bahwa setelah memasuki Inggris dalam periode damai, miliar akan menuangkan bantuan $ miliar atau setara dengan Rp 61,2 triliun.
“Inggris siap untuk mengambil masalah besar untuk mempercepat jaminan keamanan Ukraina. Ini termasuk dukungan berikut untuk tentara Ukraina,” kata Starrr Viva militer Selandia Baru.
“Namun, ini berarti bahwa jika perlu, pasukan kita sendiri siap dan bersedia berkontribusi pada keamanan Ukraina dengan menggunakan ladang,” katanya.