JAKARTA, ditphat.net – Pemanfaatan pembiayaan digital berbasis QRIS tidak lepas dari upaya pemerintah yang terus menggencarkan penguatan infrastruktur di berbagai sektor.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus melakukan sosialisasi penggunaan QRIS di berbagai sektor kepada Bank Indonesia (BI).
Salah satunya melalui program “SME Digital Adoption” yang memberikan pemahaman tentang cara memanfaatkan dan menjalankan bisnis menggunakan teknologi digital untuk urusan keuangan.
I Nyoman Adyarna, Sekretaris Utama Direktorat Pendayagunaan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, menilai pemanfaatan digitalisasi keuangan, penggunaan QRIS dan lain-lain, telah mempermudah transaksi masyarakat.
“Digitalisasi keuangan sekarang semakin memudahkan masyarakat dalam bertransaksi, misalnya dengan QRIS. Dulu kalau kita pakai QRIS, tidak seperti sekarang, sangat mudah dan praktis,” ujarnya di Jakarta, Sabtu, 3 Agustus , 2024.
Literasi terkait digitalisasi keuangan telah diterima di berbagai kalangan masyarakat. Misalnya, pedagang di pasar telah menerima pembayaran digital.
“Kami terus melakukan sosialisasi penggunaan QRIS kepada UKM. Salah satunya melalui Program Adopsi Digital UKM dimana mereka bisa tumbuh lebih baik di era digital. “Jadi para pelaku usaha kecil sudah terbiasa dan kami akan terus menggalakkannya dan tidak menyia-nyiakan infrastruktur yang disediakan pemerintah,” tegas Newman.
Deputi Direktur BI Tony Primando Giovono menjelaskan pemanfaatan teknologi keuangan digital QRIS menunjukkan tren yang sangat positif.
Ia juga meminta pemangku kepentingan untuk melindungi masyarakat agar merasa aman dan nyaman dalam menggunakan digitalisasi keuangan.
“Pengguna QRIS tumbuh 200 persen menjadi 59 juta orang dan 30 juta merchant. Ini sangat menggembirakan. Masyarakat digital dan peran digital yang didukung oleh preferensi generasi baru mendukung perekonomian kita. Sadar secara digital,” ujarnya.