Jakarta, ditphat.net – Studi yang dilakukan Google, Temasek, dan Bain & Company pada tahun 2022 menunjukkan bahwa ekonomi digital ASEAN diperkirakan akan mencapai $1 triliun pada tahun 2030.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa Indonesia akan menyumbangkan 40 persen dari nilai besar tersebut di bidang ini. Indonesia disebut bisa mencapai hal tersebut dengan mengamankan 9 juta talenta digital dalam lima tahun ke depan.
“Sekarang kami hanya dapat menghasilkan dua juta.” Dalam lima tahun ke depan kita perlu menambah tujuh juta talenta digital,” kata Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Vamenkominfo) Nezar Patria di Jakarta, Jumat, 20 September 2024.
Oleh karena itu, ia menghimbau generasi muda untuk mampu meneliti dan memiliki keterampilan teknis kepemimpinan sehingga dapat memenuhi kebutuhan 9 juta talenta digital.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) juga belajar dari pengalaman negara lain dan membangun kerja sama multisektor untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia.
“Transformasi digital adalah tanggung jawab seluruh negara. Indonesia tidak bisa melakukannya sendiri. Kita harus berbicara dan belajar dari pengalaman negara lain, baik dari utara maupun selatan negara ini,” kata Deputi Direktur Komunikasi dan Informasi tersebut. .
Nezar Patria mengatakan, kerja sama yang baik antara negara maju dan negara berkembang sangat diperlukan guna mengurangi kesenjangan antar negara dalam proses perubahan global.
Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai penanggung jawab transformasi dunia digital terbuka untuk belajar dan menjalin kerja sama dengan negara lain.
Ia mengatakan, pemerintah harus mempelajari undang-undang terkait teknologi digital dan penggunaannya di negara lain agar bisa melakukan revolusi digital.
Keseimbangan antara pemanfaatan teknologi digital dan perlindungan hak asasi manusia dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia akan lebih baik dengan mengambil pembelajaran dari negara lain dan menyesuaikannya dengan situasi di negara kita,” jelasnya.