
ditphat.net Sumbawa – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Profesor M.Ed. Din Syamsuddin (NTB) dari Distrik Rennangour, Sinasa Tangega (NTB).
Dua kunjungan tanggal dari 14-15 Februari 2025 dipenuhi dengan berbagai agenda penting, seperti dialog dengan Santri dan pendidik internasional, dan tes dokumen ilmiah untuk siswa kelas 12 di Malela High School-penelitian. Diperoleh dari Edutrip ke Mesir, Arab Saudi dan Indonesia pada Oktober 2024.
Dalam sebuah wawancara dengan TVOnews.com pada 15 Februari 2025, Profesor Abdul Mu’ti menyatakan kekaguman atas keberhasilan PMI Dea Malela, merayakan pendidikan berbasis keluarga.
“Saya ingin melihat secara langsung bagaimana penimbangan ini diintegrasikan ke dalam pendidikan silang. Saya belajar banyak praktik melalui kunjungan ini,” katanya.
Selain itu, ia memiliki percakapan langsung dengan guru dan Santri untuk mempelajari proses pembelajaran pengajaran dan kegiatan PMI lainnya. Dia menambahkan: “Saya ingin belajar tentang praktik aplikasi yang lebih tinggi di sini dan mudah -mudahan Anda dapat mempelajari banyak hal baik.”
Agenda untuk kunjungan ini juga termasuk dialog dengan Konferensi Kerja Khusus Nasional (Rokesus) dari Pesantren Muhammadiyah Development Institute (LP2M), yang diajarkan oleh Islamic College of Islam Islam para pemimpin Konferensi Islam Muhammadya hadir. Kali ini, Abdul Mu’ti mengatakan konferensi itu adalah forum penting untuk memperkuat sinergi antara pendidikan dan budaya.
Beberapa tokoh penting, termasuk guru, juga berpartisipasi dalam acara tersebut. Nahla Shabry Elsiedy, konsultan untuk Syaikh al-Azhar, dan dekan Universitas Al-Azhar, Islamic Religion College, Wakil Bupati Sumbawa HJ. Dewi Noviany, S.Pd. , M.Pd. , Kepala Sekolah Guru UNSA. M.Pd.
PMI memberi Malela, didirikan oleh guru. Dr. Din Syamsuddin, yang terletak di area seluas 90 hektar pada tahun 2016, yang dikenal sebagai Dea Malela, adalah seorang pendeta Sumbawa abad ke-17 yang berkhotbah di Afrika Selatan. Pesantren pertama kali diluncurkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada tahun 2016, sementara Presiden Joko Widodo mengumumkan beberapa bangunan pada tahun 2018.