Penurunan Penjualan Kendaraan Bisa Berdampak PHK

Kinerja nasional Jakarta, Vira – penjualan mobil menurun, dan pasar mobil Indonesia masih terperangkap dalam satu juta unit atau satu juta jebakan.

Penjualan mobil terbesar di Indonesia diadakan pada tahun 2013, mencapai 1.229.811 unit. Kemudian turun, tetapi Tetp adalah sejuta.

Berdasarkan data dari Indonesia Automotive Industry Association (Gaikindo), penjualan mobil di Indonesia menurun pada bulan Januari-Agustus 2024.

Penjualan nasional mobil nasional menurun sekitar 14,2 persen (YOY) menjadi 560.300 unit per tahun, dalam 675.859 unit sebelumnya.

Sementara itu, penjualan ritel mobil nasional (dealer untuk konsumen) juga menurun menjadi 12,1 persen dari YOY atau 584.857 unit per tahun, dibandingkan dengan 665.262 unit sebelumnya.

Penurunan penjualan mobil telah terbukti mempengaruhi berbagai sektor, salah satunya digunakan. Seperti yang diungkapkan oleh Yans Martinus Pasrib, pengamat mobil mengungkapkan, telah terungkap bahwa ia dapat menyebabkan produksi produksi produksi dan mempertahankan efisiensi.

“Penurunan penjualan mobil adalah untuk mengurangi produksi produsen mobil dan mengarah pada efisiensi, yang sering mengarah pada penghapusan pekerjaan (PHK),” katanya.

Yans menjelaskan, industri otomotif memiliki rantai pasokan yang panjang dan memiliki banyak bidang lain, termasuk suku cadang, logistik, dan dealer.

“Oleh karena itu, penurunan penjualan mobil mempengaruhi industri -industri ini, yang menentukan produksi dan efisiensi pengulangan ekstensi,” jelasnya.

Dia mengatakan bahwa dengan penurunan pengulangan dan aktivitas keuangan di sektor mobil, dinamika ekosistem mobil, semua anggota hulu dari hulu, dan pendapatan kelompok masyarakat.

“Ini memiliki dampak yang sangat penting dan dapat membahayakan sektor ekonomi dan tenaga kerja di Indonesia,” pungkasnya.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *