JAKARTA, Jaka – Militer AS (AS), Kolonel (Ltd Kolonel) ditugaskan ke Irak di dalam Ins in the Story.
Diaspora Indonesia, lahir di Malan, Jawa Timur, mengakui bahwa ia awalnya bertanya pergi ke Irak karena ada lebih banyak konflik pada waktu itu.
“Saya memiliki rasa takut pada saat itu karena Perang Irak pada tahun 2007 luar biasa. Juga, ketika saya dipanggil untuk anak kedua saya.”
Setelah memikirkannya, Bill akhirnya mendapat pekerjaan. Di Irak, RUU itu ditugaskan untuk melindungi penangkapan ribuan tahanan.
“Mungkin itu bayangan orang -orang yang menjaga sel, tidak! Itu di hutan belantara. Kami membangun beberapa tenda dan menara, dan ada lebih dari 2.000 orang (tahanan) di sana.”
Bill menunjukkan tantangan yang sangat sulit pada saat itu, dan pencapaian yang dicapai harus dipertahankan, karena tahanan telah dalam kesulitan, mengejar batu, sepatu bot molotov otot, yang melibatkan penjaga keamanan.
Faktanya, Bill mengatakan tahanan itu melarikan diri dari trostring yang sempit. Namun, upaya dilarang.
“Saya melihat seorang teman yang meninggalkan lubang pada jam 4 pagi .. Lalu kami memegangnya dan menutupnya.
Selain itu, Bill juga mengatakan bahwa roket sering dipandu. Bahkan, ada tiga hingga tiga minggu serangan dalam seminggu, katanya.
“Saya ingat itu jam 2 pagi, dan kadang -kadang ada serangan roket dan tiba -tiba ada suara yang membosankan,” katanya.
“Biasanya, ketika menyerang, kita harus mencegah pangkalan tentara, menemukan tempat di mana serangan itu dan menangkap serangan itu,” lanjut.
Singkatnya, setelah menyelesaikan misi di Irak, Bill menghadapi stres seperti kesulitan tidur dan bereaksi berlebihan di bidang besar. Namun, ia mampu menangani masa -masa sulit ini dengan dukungan keluarga.
Dia menambahkan: “Jika ada suara kecil, saya akan segera bangun, mungkin ada sirene. Butuh tiga bulan.”
Terlepas dari pejabat A.S., Bakarusman masih bangga dengan ID Indonesia -nya. Dalam beberapa kasus, ia selalu disebut asal Indonesia.
Dia menyimpulkan: “Kebanggaan saya di Indonesia belum berakhir. Saya mengaturnya sebagai Indonesia.”