Tangerrang, ditphat.net – Stmik – Di antara bangsa -bangsa, mengorganisir kuliah publik tentang “Republik Islam dan Indonesia: Konstruksi Harmoni dalam Kerangka Bhin’s Torgal di Ika” di Aula Kampus. Acara ini dibuat oleh Habib Idrus Salim al-Jufri, Lc., M.B.A., anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota faksi PKS sebagai orang utama sumbernya. Melalui kegiatan ini, siswa diminta untuk memahami peran nilai -nilai Islam dalam menjaga persatuan nasional.
Acara ini dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan membaca puisi -puisi Qur’an, menciptakan suasana yang meriah. Presiden Ratusan Bangsa, Ustaz H. Annur Fajri, S.Pd.i., M.Ed., Ph.D., menyatakan hadiahnya dalam peran Habib Idrus dan peran pecahan PKS. Dukungan untuk siswa melalui program kuliah KIP.
“Kami berharap bahwa kerja sama semacam itu akan terus mendukung kemajuan pendidikan anak -anak bangsa,” katanya.
H. Tarmiza, seperti Shidiq, M.Ag, Presiden Daarula, dengan istrinya, Ustazah HJ. Maryati, M.ag. Dalam laporannya, Dr. Tarmizi menekankan pentingnya disiplin dalam studi untuk siswa.
“Menjadi seorang siswa tidak hanya hadir dan hilang. Kunci kesuksesan adalah daya tahan pembelajaran, mendengarkan keterampilan para pemain dan tugas -tugas serius. Akibatnya, promosi dengan hasil terbaik tidak dimungkinkan, ”katanya.
Banyak data pendidikan dan perwakilan kelembagaan, termasuk Rizki Aminullah, M.M., M.Pd. (Manajemen Yayasan Bina Putra Putri Bangsa), UST. Muhammad Bisyri, M.Pd. (Direktur LSP Daarul Quran), Subhiyanto, M.Kom. (Student Matters Stmik Antara Bangsa -Bangsa), Manajer Kota Muhammadiyah 2 Tangerrang, Kepala Sekolah Profesional Tangererang dan Informatika Informasi Informasi TI.
Kehadiran mereka membenarkan silang dalam struktur semangat nasionalisme dan harmoni sosial di antara siswa. Habib Idrus Salim al-jufri umumnya menekankan bahwa Islam dan kewarganegaraan bukanlah dua hal yang bertentangan, tetapi ditambah.
“Islam mengajarkan kita untuk mempertahankan persaudaraan, menghormati perbedaan, dan berkontribusi secara signifikan terhadap kemajuan Republik Indonesia,” katanya.
Selain itu, dia mengutip Hadíš, yang memberi tahu Tirmidhi, Ibn Majah dan Imam Ahmad: “Oh, orang -orang, mereka menyebarkan salam, memberikan makanan, menggabungkan persahabatan dan berdoa ketika orang tidur. Ini aman untuk memasuki langit. “
Menurutnya, HASS ini sangat penting dalam struktur harmoni sosial, terutama dalam menghormati peristiwa konkret seperti kerja sama dan keragaman timbal balik. Selain berbicara tentang kebangsaan, Habib Idrus juga memberikan siswa dengan motivasi untuk meningkatkan potensi akademik dan karakter.
“Menjadi generasi yang sangat baik, tidak hanya dalam mempromosikan prestasi akademik, tetapi juga dalam mempromosikan nilai -nilai bangsawan bangsa,” perintahnya.
Sebagai salah satu bentuk minat dalam pendidikan, Habib Idrus memberi Smart C beasiswa ini untuk perhatian pemerintah terhadap manifestasi nyata perhatian terhadap generasi muda, yang memiliki potensi ilmiah tetapi terbatas secara ekonomi.
Presentasi publik ini adalah dinamisme penting bagi siswa untuk memahami bahwa menjaga persatuan dan kontribusi terhadap negara adalah bagian dari ibadah.
“Kami semakin sadar bahwa mempertahankan Republik Indonesia adalah bagian dari praktik nilai -nilai Islam. Ini memotivasi kita untuk lebih aktif di daerah dan kehidupan masyarakat, ”kata Nisa, seorang siswa dalam kuliah umum.
Melalui kegiatan ini, satu abad berharap bahwa siswa akan lebih termotivasi untuk menjadi agen perubahan, yang lebih memilih nilai -nilai nasional, dialog, dan kontribusi nyata di Indonesia yang harmonis dan maju.