Biaya Medis di Indonesia Melonjak, Gimana Nasib Tunjangan Kesehatan Karyawan?

Jakarta, dari Pandemi Kovad 19, dalam beberapa tahun terakhir biaya medis di Indonesia telah meningkat secara signifikan. Inflasi medis yang tinggi, kemudahan akses ke fasilitas perawatan kesehatan dan perubahan dalam berbagai langkah medis berikutnya pada covade 19 mempromosikan biaya medis pada tahun 2024. 

Situasi ini merupakan tantangan, terutama bagi SDM perusahaan (sumber daya manusia), manfaat yang tepat dari karyawan, terutama untuk manfaat yang tepat bagi karyawan yang kompetitif dan pasar. Gulir untuk informasi lebih lanjut!

Adapun karyawan, mereka juga akan takut untuk mengurangi tunjangan kesehatan di perusahaan dengan meningkatkan biaya medis. Apakah ada solusi?

Mars Marsh Manfaat (MMB) baru -baru ini merilis studi tentang kesehatan dan manfaat Indonesia, sebuah laporan yang menawarkan analisis kesehatan yang mendalam kepada karyawan di berbagai industri Indonesia. 

Laporan tersebut, yang dimulai pada tahun 2022, bertujuan untuk memberikan gambaran tentang tren biaya kesehatan dan manfaat yang diberikan kepada karyawan perusahaannya, serta untuk menunjukkan berbagai perubahan dalam beberapa tahun terakhir.

Kepala konsultasi dan analisis, Marsar Marsh, mengambil keuntungan dari Indonesia, menjelaskan bahwa salah satu fokus utama dari survei ini adalah tentang berbagai jenis kesehatan yang diberikan kepada karyawannya dari perusahaan. 

“Tunjangan ini dapat diberikan melalui asuransi atau langsung disediakan oleh perusahaan,” katanya selama media di kantor Marsh Indonesia di Jakarta Selatan baru -baru ini.

Data yang digunakan dalam laporan ini diambil dari portofolio MMB, yang mencakup lebih dari 320.000 karyawan, mitra dan anak -anak mereka, bersama dengan 470 perusahaan, bersama dengan 470 perusahaan. Industri komunikasi dan media teknologi mendominasi sekitar 13 13 %, diikuti oleh produksi dan layanan pribadi, yang masing -masing hampir 9 %.

“Laporan ini juga menunjukkan bagaimana tren biaya kesehatan meningkat. Permintaan penting adalah inflasi biaya medis, yang mempengaruhi biaya manfaat kesehatan yang harus ditanggung perusahaan.

RIA menambahkan: “Fleksibilitas dalam manfaat kesehatan juga merupakan tren yang berkembang di mana karyawan sekarang dapat memilih manfaat dari kebutuhan dan tahapan hidup mereka.”

Selain itu, laporan ini menyoroti peningkatan penggunaan telemedicine, terutama setelah Pandemi Kovide 19. Penggunaan layanan ini membantu mengurangi biaya perawatan kesehatan, di mana biaya telemedis adalah RP – 300 ribu, yang jauh lebih murah daripada biaya pasien S 

“Sekitar 868 persen perusahaan asuransi Indonesia telah mengizinkan klaim melalui telemedicine yang menunjukkan adaptasi teknologi digital dalam layanan kesehatan,” katanya.

Sementara itu, untuk menghadapi peningkatan biaya kesehatan, banyak perusahaan sudah mulai menerapkan skema berbagi bersama, di mana karyawan dan perusahaan berbagi tanggung jawab dalam membayar biaya kesehatan. 

“Langkah ini dimaksudkan untuk mengatasi biaya perusahaan sambil mendorong karyawan untuk masuk akal untuk menggunakan layanan kesehatan yang tersedia,” katanya.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *