JAKARTA, ditphat.net – Chery, produsen mobil asal China, merakit mobil listrik Omoda E5 menggunakan pabrik PT Handel Indonesia Motor di Kawasan Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.
Dalam hal ini, PT Cherry Sales Indonesia (CSI) menggelontorkan investasi perdana sebesar Rp 250 miliar.
Sementara PT Handle Indonesia Drive tidak hanya menjadi rumah bagi pabrik Chery, tapi juga Neta.
Berbicara mengenai peluang Chery membangun pabriknya, Rifki Setiawan selaku brand head PT CSI mengungkapkan pihaknya masih fokus pada pabrik PT Handal Indonesia Motor.
“Sampai saat ini kami masih fokus pada touch dan masih berinvestasi lebih banyak,” ujarnya saat berkunjung ke kantor ditphat.net di Pulogadung, Jakarta Timur, baru-baru ini.
Rifki mengatakan investasi di PT Handel Indonesia Motor berupa produksi baru.
“Kemarin kami investasi lini baru, sudah ada pengecatan, pengelasan, dan body part. Ke depan akan kami tambah lagi,” ujarnya.
Menurut dia, tujuan investasi tersebut adalah untuk meningkatkan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40 persen.
Sekadar informasi, mobil listrik Chery OModa E5 memenuhi 40 persen persyaratan TKDN.
Selain itu, Chery juga belum membuka pabriknya karena masih ingin fokus mengembangkan pasar Indonesia.
“Dari kantor pusat memang sudah direncanakan mau bangun pabrik baru. Tapi belum. Kita masih fokus bisnis, bisnis besar dulu,” jelas Rifki.
“Kita tidak mau terburu-buru, jangan bangun pabrik tapi jangan lupa bangun usaha,” imbuhnya.
Rifaki mengindikasikan Chery akan terus fokus mengekspor mobil.
“Tujuan kita nanti menjadi pusat ekspor dan produksi di ASEAN, sekarang kita fokus bisnis di ASEAN, Indonesia masih yang pertama, lalu Malaysia, Filipina, Thailand lapangan, nanti semuanya akan mulai masuk, kita akan lakukan langkah itu. demi langkah, “tambahnya.
Berdasarkan informasi tambahan, Chery banyak merakit mobil di Indonesia mulai dari Tiggo 7 Pro, Tiggo 8 Pro, Omoda 5, dan Omoda E5. Indonesia menjadi negara pertama di ASEAN yang memproduksi mobil listrik Omoda E5.