ACEH UTARA, ditphat.net – Empat atlet paramotor olahraga udara yang berlaga di PON Aceh-Sumatera Utara 2024 melakukan pendaratan darurat di jalan raya dan pemukiman warga. Karena ada masalah pada mesinnya.
Delegasi Teknik Paramotor PON 2024 Aceh – Sumut, Kahio Alkantana membenarkan kejadian tersebut. Menurut dia, atlet tersebut tidak terjatuh, melainkan melakukan pendaratan paksa karena mesin mati.
“Itu bukan kecelakaan, itu pendaratan darurat.” Tapi kondisinya sekarang sudah membaik, kata Kaho kepada wartawan, Kamis, 29 Agustus 2024.
Empat atlet berasal dari Aceh mewakili Hasbul Asra, disusul Xavi Oki Kahiono (NTT), Suprathman (Riau), dan Azhar Tegu Pangesti (Bali).
Cahio menjelaskan, kejadian tersebut terjadi antara pukul 08.00 hingga 10.00 WIB saat pertandingan kelas navigasi kaki putra. Nomor ini menguji kemampuan terbang atlet yang hanya dibekali kompas dan peta kosong.
Tiba-tiba, beberapa atlet paramotor mengalami gangguan mesin dan terpaksa mendarat di beberapa titik.
“Kami menduga matinya mesin karena kontaminasi bahan bakar. Tadi malam terjadi angin kencang dan hujan di bandara. Selain itu, para atlet boleh memaksakan mesin. Mesin harus berkapasitas maksimal,” kata Cahio.
Diketahui, kompetisi Paramotor Aerosport perdana akan dimulai hari ini, Kamis, 29 Agustus 2024 di Bandara Malikusaleh Aceh Utara. Nomor perlombaan yang dipertandingkan adalah lomba navigasi kaki putra yang diikuti 47 atlet paramotor dari 17 provinsi yang mengikuti PON Aceh-Sumut.
Atlet harus lepas landas dari Bandara Malikusaleh, kemudian terbang berkeliling mencari 15 titik koordinat dalam penerbangan sejauh 40 km, lalu mendarat di Bandara Malikusaleh.