ditphat.net – Saat tentara Rusia memindahkan pasukan dan peralatan tempur, Letjen Ramalan Kadyrov justru mengusulkan pengiriman pasukan Republik Chechnya ke Suriah pada Selasa, 17 Desember 2024.
Rencananya adalah untuk kelompok pemberontak Tahrir al-Sham (HDS), yang kini menguasai negara tersebut.
ditphat.net Military melaporkan dalam berita sebelumnya bahwa Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) telah mulai mentransfer pasukan dan peralatan ke Libya.
Situasi yang tidak diketahui di Suriah memaksa Rusia untuk mengambil tindakan setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad.
Sebab, sejauh ini Tahrir al-Sham belum menjamin akses militer Rusia ke Pangkalan Udara Hamimim dan Pelabuhan Tartus di Latakia.
Saat itu, Kadyrov sebenarnya merekomendasikan kelompok pemberontak Tahrir Els untuk mengirimkan pasukan Chechnya ke Suriah.
Menurut laporan ditphat.net Military dari OC Media, Kadyrov mengatakan tentara Chechnya akan bertindak sebagai pelatih militer dalam melatih polisi Suriah.
Selain itu, Kadyrov merekomendasikan kepada pemerintahan Vladimir Putin untuk menghapus kelompok kehidupan Tahrir al-Sham dari daftar organisasi teroris Rusia.
Selain mengusulkan penggunaan personel militer Chechnya, Kadyrov bersedia menyediakan gandum dari wilayahnya untuk membantu kebutuhan nutrisi masyarakat Suriah.
Pendekatan Kadyrov, sekutu utama Putin, sangat kontras dengan pandangan pemerintah Rusia.
Pasalnya, selama perang saudara Suriah sejak tahun 2011, Rusia praktis mendukung rezim Assad dalam perjuangannya melawan kelompok Tahrir al-Sham.
Namun, Kadyrov yakin keinginan utama Putin adalah membantu rakyat Suriah yang telah lama menderita. Pemimpin Rusia juga memiliki misi untuk melindungi rakyat Suriah dari serangan pihak mana pun.