
Jakarta, ditphat.net – Dunia saat ini menghadapi tantangan besar dalam menangani permasalahan lingkungan yang merugikan, antara lain pemanasan, ketidakstabilan hutan, perubahan iklim akibat emisi karbon yang tidak terkendali.
Permasalahan lingkungan ini juga mempengaruhi berbagai faktor yang mempengaruhi kualitas hidup makhluk hidup, termasuk ketahanan pangan atau bahaya kesehatan.
Meminimalkan dampak krisis iklim saat ini memerlukan inisiatif semua orang. Gulir artikel selengkapnya di bawah ini.
Melalui SDGS Hero Volunteers, Bakrie Center Foundation (BCF) mengubah generasi muda menjadi agen perubahan atau fasilitator untuk mengatasi krisis iklim dan mencegah kerusakan lingkungan yang lebih buruk.
Relawan Pahlawan SDGS merupakan bagian dari Campus Leaders Program, salah satu program unggulan BCF.
“SDGS Hero Volunteers mengusung konsep kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendukung percepatan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGS). Yang terpenting, kami terlibat aktif dalam membantu generasi muda, masyarakat, dan para politisi yang memperjuangkan kebutuhan bangsa dan negara. jaringan untuk membantu mereka,” katanya. CEO Yayasan Bakrie Center, Jimmy Gani.
Semester ini merupakan kali kedua diselenggarakannya SDGS Hero Volunteers. Kegiatan ini mencuri semangat generasi muda, untuk ikut serta dalam aksi peduli terhadap krisis iklim.
Sebanyak 620 generasi muda telah mendaftar menjadi relawan pahlawan SDGS.
Mulailah dengan Anda, dengan tema keberlanjutan, kegiatan untuk relawan, dimulai dengan sesi pembekalan untuk membangun kapasitas relawan mengenai fakta terkini tentang krisis iklim dan emisi karbon.
Lebih dari 200 relawan pahlawan SDG mengikuti lokakarya online pada Sabtu (16/11).
Sesi breakout ini menampilkan dua pembicara, masing-masing membahas peran mereka dalam misi mengurangi kerusakan sederhana pada bumi dan emisi karbon yang diterapkan.
Materi pertama disampaikan oleh Fadli Rahman, ketua Youth Energy and Environment Council (YEC).
Dalam pemaparannya, Gen Zin menyampaikan berpotensi menjadi agen perubahan untuk berkontribusi terhadap lingkungan.
“Gen Z siap membayar lebih atau melakukan lebih banyak upaya untuk berkontribusi terhadap lingkungan. Krisis iklim saat ini,” ujarnya.
Selain itu, diskusi mengenai bagaimana setiap orang dapat mengurangi jejak karbonnya disampaikan oleh Fakhri Syahrullah, Partnership and Impact Facility Tejis. Dalam paparannya beliau menyampaikan bahwa setiap individu menghasilkan emisi karbon dari aktivitas sehari-hari.
“Setiap hari menggunakan listrik, menggunakan listrik untuk memproduksi segala jenis makanan, semuanya menghasilkan emisi. Lebih baik mengkonsumsi lebih banyak sayuran atau menjadi vegetarian daripada memasukkan hewani.
Materi workshop yang diberikan kepada Relawan SDGS Hero, merupakan langkah awal para relawan untuk mengikuti peak day SDGS Hero Volunteer pada tanggal 1 Desember 2024, car free day kawasan Sudirman, Jakarta.
Pada hari puncaknya, Relawan SDGS Hero akan segera mengedukasi masyarakat sekitar tempat kegiatan dengan berbagai poster menarik sebagai upaya untuk menciptakan kesadaran masyarakat untuk mulai menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.
Terdapat pula sesi talkshow dengan pemateri praktisi dan aktivis lingkungan hidup yang membahas bagaimana menerapkan kegiatan ekologi dalam kehidupan sehari-hari (sustainable living).