Jakarta, ditphat.net – Jelita Ramlan, adik Olla Ramlan, turun berat badan 160 kg menjadi 95 kg. Diakuinya, kenaikan berat badan di masa pandemi COVID-19 lebih sering terjadi.
“Waktu aku melahirkan, lalu COVID, kerja, makan, tidur, makan, tidur. Saat anak lahir, beratku 160 kg, aku kaget,” kata Jelita.
Saat menyadari berat badannya bertambah banyak, Jelita segera membuat makanan lagi. Menurunkan berat badan memang bermanfaat, tetapi tidak bermanfaat. “Lalu aku diet, mencoba berbagai makanan, yang paling sukses saat itu adalah diet hijau, berat badanku 135 kg. Tanpa gula, tanpa tepung, tanpa minyak, kamu capek? Kamu membawa Tupperware yang lengkap” Apa yang kamu lakukan? makannya gimana rasanya, capek atau tidak capek banget,” ujarnya saat tampil di Melaney Ricardo Podcast.
Jelita tidak hanya menyukai makanan, tapi dia juga sangat menyukai coklat dan roti. Kebiasaan makan roti dan coklat sangat sulit dihilangkan. “Saya tidak bisa hidup tanpa coklat dan roti,” katanya.
Sejak kecil, Jelita memiliki tubuh yang gemuk. Bahkan banyak yang meyakini kalau Jelita adalah adik Olla Ramlan. Jelita sadar kalau dirinya sedang dalam masalah, menderita diabetes dan penyakit lainnya. Oleh karena itu, dia tahu bahwa dia perlu berubah.
“Saya senang bisa duduk sekarang dengan kaki terlipat. Hal terbaik tentang menjadi gemuk adalah pergi ke toko kelontong dalam 5 menit. . Sekarang Anda bisa banyak berjalan kaki,” katanya.
Jelita sadar bahwa dirinya perlu mengubah gaya hidup dan menurunkan berat badan, sehingga akhirnya memutuskan untuk menjalani operasi bariatrik. Tujuannya bukan untuk menjadi kurus seperti model, tapi untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
“Memang benar, aku melakukan ini bukan untuk menjadi kurus seperti model. Menjadi kurus itu sebuah keuntungan, tapi aku melakukannya karena aku ingin memiliki kehidupan yang lebih baik. Sekarang aku bergaun XL dan sebelumnya. 4XL”
“Saya digosok, perutnya patah, perutnya pendek. Tidak ada pilihan lain, bariatrik, operasi perut. Kalau daerahnya tidak mengecil, saya selalu makan, selalu lapar. Pada kurma, 2 sendok nasi itu satunya protein susu, nasi makan kacang tanah lebih dari 2 sendok, sisanya tidak bisa kembali lagi,” ujarnya.
Meski berhasil menurunkan berat badan hingga 95 kg, meski berat badan Jelita bertambah. “Masalahnya saat melakukan bariatrik adalah berpikir. Sudah dua bulan saya depresi. Mata dan ketergantungan saya tidak berubah, saya selalu melihat makanan. Saya melihat makanannya, karena saya tahu saya makan. Makanannya enak, katanya.
Untuk itu, kata dia, penting untuk mendapatkan bantuan psikolog karena Anda telah berhasil menyelesaikan prosedur bariatrik. Saat operasi berat badannya 135 kg, setelah 5 bulan operasi turun 40 kg. Dan berat badannya saat ini adalah 95 kg.
“Bariatrik hanya membantu menurunkan berat badan, jadi jika Anda tidak mengubah gaya hidup, maka berat badan akan kembali lagi.”
Jelita kini memiliki kerangka. Namun, ia berusaha menurunkan 80 kg. “Bagus, tapi akhirnya saya ingin mencapai 80 kg,” ujarnya.
Pasca operasi bariatrik, ada area tubuh tertentu yang menyisakan kulit kendur. Saat berat badannya mencapai 80 kg, Jelita akan menjalani operasi pengangkatan kulit. Jadi tunggu perubahan yang saya lakukan setelah beratnya 80 kg, ujarnya.