Ratusan Orang di Kongo Sakit Misterius, Bakal Jadi Pandemi Baru di 2025?

JAKARTA, ditphat.net – Dunia kembali khawatir setelah lebih dari 400 penyakit tak dikenal ditemukan di Republik Demokratik Kongo, barat daya Kongo. Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit ini memiliki gejala yang beragam, antara lain demam, sakit kepala, batuk, pilek, dan nyeri badan.

Menurut News.az, lebih dari separuh insiden ini melibatkan anak-anak di bawah usia lima tahun. Sementara itu, seorang pria berusia 50 tahun yang dirawat di rumah sakit di Lucca, Italia, dilaporkan telah pulih sepenuhnya setelah baru-baru ini melakukan perjalanan ke Kongo. 

Sedangkan menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terdapat 30 kematian pada minggu lalu, turun dari 79 yang dilaporkan pada minggu lalu. Daerah pedesaan terpencil di Provinsi Quang Ninh diketahui merupakan sumber Penyakit X. 

Dibutuhkan sekitar 48 jam untuk mencapai kota tersebut dari Kinshasa, yang telah mengakibatkan banyak kematian terkait penyakit ini. Malnutrisi pada semua kasus yang parah menambah kerumitan dalam mengidentifikasi sumber infeksi.

“Tantangan-tantangan ini, ditambah dengan keterbatasan diagnostik di wilayah tersebut, telah menyebabkan keterlambatan dalam mengidentifikasi akar permasalahan. Tim telah mampu mengumpulkan sampel untuk pengujian laboratorium, memberikan lebih banyak karakteristik klinis dari kasus-kasus yang ditemukan, menyelidiki dinamika penularan, dan mengidentifikasi kasus-kasus di sana merupakan manfaat bagi keduanya, bahkan di tingkat komunitas, kata WHO.

Setidaknya 10 kasus baru yang diduga dan satu kematian tambahan dilaporkan pada 6 Desember, menurut Radio Okapi. Namun, angka kematian sebenarnya mungkin lebih tinggi karena banyak pasien yang meninggal di luar fasilitas medis.

WHO mengatakan pneumonia akut, influenza, COVID-19, campak, dan malaria dianggap kemungkinan penyebabnya berdasarkan tanda dan gejala penyakit tersebut. WHO mengatakan tim tanggap darurat juga membantu merawat pasien dan meningkatkan kesadaran akan penyakit ini di masyarakat yang terkena dampak.

Malaria umum terjadi di wilayah tersebut dan mungkin menjadi penyebab wabah ini, kata badan kesehatan PBB. 

“Uji laboratorium sedang berlangsung untuk menentukan penyebab pastinya,” kata WHO. “Pada tahap ini, kemungkinan ada lebih dari satu penyakit yang berkontribusi terhadap morbiditas dan mortalitas.”

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *