LIVE – Tentara Iran akan menarik sejumlah pasukannya dari Suriah, menyusul serangan Israel yang menewaskan Brigjen Mohammad Reza Zahedi.
Zahedi tewas dalam serangan yang dilancarkan militer Israel terhadap gedung konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024.
Pasca serangan tersebut, Iran membalasnya dengan melancarkan Operasi Janji Sejati (Operation True Promise) yang menyasar berbagai wilayah di negara Zionis tersebut.
Ratusan drone, rudal, dan roket telah ditembakkan oleh militer Iran dan dinyatakan berhasil. Meski demikian, hingga saat ini data jumlah kerusakan dan korban jiwa belum diketahui secara pasti.
Sebuah sumber yang identitasnya dirahasiakan mengatakan Iran menarik pasukannya dari Suriah setelah kematian Zahedi dan 10 perwira lainnya.
“Iran telah memberikan dukungan militer kepada pasukan rezim Suriah selama lebih dari satu dekade perang saudara,” kata sumber tersebut, seperti dikutip ditphat.net Military dari The New Arab.
“Namun, serangkaian serangan yang menargetkan komandan mereka dalam beberapa bulan terakhir telah menyebabkan perubahan dalam kehadiran mereka,” kata sumber yang berafiliasi dengan milisi Hizbullah di Lebanon.
Sumber tersebut juga menyebutkan sejumlah pasukan Iran telah ditarik dari dua wilayah Suriah, yakni provinsi Quneitra dan Daraa.
Dimana, kedua wilayah tersebut berbatasan langsung dengan Dataran Tinggi Golan yang diduduki tentara Israel. Namun, Iran akan terus mempertahankan posisi pasukannya di wilayah lain di Suriah
“Iran telah menarik pasukannya dari Suriah selatan, termasuk provinsi Quneitra dan Daraa, yang berbatasan dengan Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel,” lanjut sumber tersebut.
“Tetapi kehadiran mereka (pasukan Iran) masih ada di wilayah lain di negara itu,” tambah sumber itu.
Namun hingga berita ini diturunkan, baik pemerintah Iran maupun militer Iran belum memberikan pernyataan resmi terkait penarikan pasukannya dari Suriah.