Jakarta, ditphat.net – Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno pernah berkata pada perayaan Hari Pahlawan ke-77 tanggal 10 November 1961: “Beri aku sepuluh pemuda, niscaya aku akan mengguncang dunia.”
Itu adalah kata-kata yang sangat kuat. Itu bukti bahwa generasi mudalah yang mampu menciptakan perubahan. Karena semangat tersebut, Fesbul (festival film bulanan) untuk pertama kalinya dalam perjalanannya memilih kampus universitas tempat berkumpulnya generasi muda, untuk menjadi daya tarik utama menuju Fesbul 2024.
Setidaknya ada sepuluh institusi di enam kota besar yang dipilih Fesbul untuk kegiatan acara menjelang Fesbul 2024, yakni Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta (21 Oktober), Universitas Indonesia (21 Oktober), Universitas Mercu Buana Jakarta (23 Oktober ), Universitas Universitas Negeri Jakarta (21 Oktober), Sekolah Tinggi Seni Indonesia Padang Panjang (28 Oktober), STIKI Malang (29 Oktober), Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan Indonesia Bandung (30 Oktober), Indonesia Art Center Yogyakarta (31 Oktober). ), Pusat Seni Indonesia di Denpasar (1 November), dan Universitas Trisakti Jakarta (4 November).
Seperti namanya, Road to Fesbul 2024 merupakan acara yang diselenggarakan oleh Fesbul dalam rangka merayakan festival Fesbul 2024 yang akan diadakan pada tanggal 15, 16, dan 17 November di Jakarta. Sesuai inisiatif Asosiasi Jaringan Sinema Pantura melalui Fesbul, jalan menuju perayaan Fesbul 2024 mengukuhkan Fesbul sebagai tempat bertemunya para sineas dan pecinta film pendek. Selain menghasilkan film-film pendek berkualitas, acara yang didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Teknologi ini juga mengundang para sineas lokal dan perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Teknologi, sehingga memungkinkan adanya interaksi yang disaksikan oleh para peserta industri film. diri.
Dengan semakin pentingnya judul yang mendesak, Fesbul ingin menekankan hakikat film pendek sebagai produk seni yang berdampak pada masyarakat. Terutama di tengah kemajuan teknologi dan gangguan informasi, film pendek dapat menjadi cara yang ampuh dan sangat interaktif untuk menyampaikan pesan yang berdampak dengan cepat dan dalam waktu singkat. Melalui film pendek, pembuat film akan mendorong karya seninya untuk menampilkan visinya sehingga penonton dapat membayangkan realitas ciptaannya.
Banyak sekali sutradara hebat di Hollywood dan Indonesia yang mengawali industrinya melalui film pendek. Nama-nama seperti Christopher Nolan, Wes Anderson, dan Joko Anwar semuanya sukses menjadi sineas terkemuka lewat film-film pendek yang dibuat semasa kuliah. “Ini menjadi bukti bahwa film pendek penting dan lebih kuat. Masa depan film pendek masih suram sehingga membuat statusnya semakin terpuruk, sehingga perlu adanya kampanye di kalangan sineas muda dan pelaku industri untuk membiarkannya tetap hidup.” seperti yang diumumkan oleh pendiri Fesbul, Abdul Manaf.
Semangat inilah yang ingin diserang Fesbul. Kini, dalam perjalanan menuju festival Fesbul 2024, Fesbul mengajak masa depan perfilman Indonesia untuk terus dan terus berkiprah, hingga puncaknya pada festival Fesbul 2024 di Jakarta.
“Karena sekarang adalah waktu yang penting bagi film pendek, untuk membuat perbedaan!” Abdul Manaf bersikeras.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai acara Fesbul 2024, kunjungi situs resmi www.fesbul.id atau Instagram @fesbul.id.