UI Miliki Gedung Science Techno Park, Diharapkan Jadi Pusat Sains dan Teknologi Nasional

Depok, ditphat.net – Universitas Indonesia (UI) kini memiliki gedung Science Techno Park (STP). Gedung ini baru saja dibuka oleh Plt. Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdiktisaintek), prof. Togar M. Simatupang dan Rektor UI, Prof. Heri Hermansya bersama perwakilan Kementerian dan pimpinan UI.

STP UI merupakan salah satu dari empat bidang iptek di Indonesia yang memperkuat infrastruktur riset dan inovasi nasional serta mendorong transformasi iptek menjadi inovasi. Kehadiran STP UI diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan teknologi dan inovasi yang mampu bersaing secara global. Dengan berbagai fasilitas dan layanan yang ditawarkan, STP UI akan menjadi katalis bagi pengembangan penelitian ilmiah tingkat lanjut dan mempercepat proses komersialisasi inovasi.

Prof. Togar mengatakan, gedung STP UI merupakan tonggak sejarah dalam menjunjung tinggi peran UI sebagai pionir inovasi dan pengembangan teknologi di tanah air. Dengan fasilitas yang didesain modern dan fungsional, STP UI tidak hanya menjadi pusat penelitian dan inovasi tetapi juga ruang inkubasi bisnis.

“Gedung ini dilengkapi dengan fasilitas terbaik, salah satunya adalah produksi model eksperimental. Fasilitas ini akan memungkinkan terjadinya transfer teknologi dan pengetahuan untuk meningkatkan daya saing negara, menjawab kebutuhan sektor-sektor strategis di Indonesia, tidak hanya di bidang kesehatan, tetapi juga di bidang pertahanan, pertanian, industri, dan pendidikan: “UI sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan ekosistem inovasi yang inklusif dan berkelanjutan yang mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pengetahuan,” kata Togar, Kamis, 12 Desember. 2024.

Prof. Menurut Kheri, STP UI akan menerapkan tiga nilai yang akan mendorong pengembangan UI dalam lima tahun ke depan, yaitu kewirausahaan, penelitian dan inovasi yang berdampak, dan daya saing global. Untuk bersaing dengan perguruan tinggi global, UI harus memiliki peralatan eksperimen, fasilitas dan sumber daya manusia yang dapat diakui oleh para peneliti di luar negeri. Dalam hal ini STP dapat menjadi pusat pelayanan bagi para peneliti dari berbagai universitas, institusi, dan industri yang membutuhkan model eksperimental untuk penelitiannya. Penelitian yang dilakukan tentunya harus menjawab kebutuhan dan mampu membuahkan hasil dan outcome.

“Bangunan STP UI merupakan sebuah produksi yang merupakan hasil dari tindakan-tindakan selanjutnya, startup-startup yang lahir, inovasi-inovasi yang menjadi perusahaan, dan berbagai kerjasama dengan industri yang saling menguntungkan dan berdampak pada pembangunan Indonesia.” STP UI juga menjadi pegangannya. Untuk daya saing global kalau bicara kelengkapan kelembagaan, peningkatan sumber daya manusia dan menjadi hub kerjasama antara kita dengan universitas-universitas terkemuka di dunia,” ujar Profesor Heri.

Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI Nurtami mengatakan, hingga akhir triwulan IV tahun 2024, proses pemanfaatan anggaran mencapai 87%. Seluruh dana dialokasikan untuk pembangunan gedung dan pabrik pelatihan berupa pengembangan fasilitas di bidang alat elektronik dan alat kesehatan. Pabrik pelatihan yang tersedia di STP UI terdiri dari Lab Biomaterial dan Biomekanik, Lab Superkomputer, Pabrik Pelatihan Implan dan Alat Kesehatan, Pabrik Pelatihan Biomedis Radiasi, Pabrik Pelatihan Biomedis Non Radiasi, Pabrik Pelatihan Pengembangan Makanan, Pabrik Pelatihan dan BBT. , serta Pabrik Pelatihan Instrumen Elektronik. Proyek pembangunan STP UI ini merupakan bagian dari pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan total anggaran Rp 224,8 miliar.

“Gedung STP UI, keberhasilan pendanaan SBSN dan pendanaan hibah luar negeri, mencerminkan komitmen UI dalam memperkuat riset dan inovasi nasional. Gedung yang kami buka ini merupakan bukti nyata komitmen dan sinergi dukungan nasional dan internasional untuk menciptakan inovasi. di Indonesia “Langkah ini untuk negara kita dan saya berharap dapat memberikan manfaat yang besar bagi bangsa kita,” ujarnya.

Ahmad Gamal, Direktur Taman Inovasi dan Sains Teknologi, mengatakan gedung STP UI memiliki keunggulan yang unik. Gedung ini tidak hanya untuk pameran dan produksi, tetapi juga menjadi pusat pengembangan penelitian mendalam. Sebagai satu-satunya taman teknologi dengan ekosistem inovasi yang lengkap, Teknopark UI menawarkan fasilitas pengujian klinis dan farmakologis serta didukung oleh teknologi pengujian dan manufaktur yang canggih.

“Dengan mempertemukan penelitian multidisiplin berbagai bidang keilmuan di UI, Technopark ini akan menjadi wadah kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan dunia usaha sehingga dapat tercipta solusi teknologi berkelanjutan dan memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, gedung ini merupakan sebuah prestasi kecil jika dibandingkan dengan segala upaya UI dalam mengefektifkan penelitian. Saat ini UI telah melisensikan 47 hak kekayaan intelektual berupa teknologi, merek dagang, hak cipta, dan kekayaan intelektual (IP) lainnya. Hasil penelitian tersebut setidaknya menghasilkan pendapatan UI sebesar Rp1,6 miliar yang berasal dari royalti teknologi. Tahun ini, salah satu startup UI melepas saham senilai Rp 1,2 miliar.

“UI kini telah memantapkan dirinya sebagai agen pertumbuhan dan pembangunan serta agen perubahan perekonomian Indonesia,” tutupnya.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *