Lombok, ditphat.net – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kecamatan Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengumumkan, epilepsi merupakan salah satu penyakit yang dinilai sangat berbahaya bagi kesehatan.
Penyakit ini ditandai dengan kejang berulang yang disebabkan oleh pelepasan impuls listrik abnormal di otak.
IDI Praya telah melakukan penelitian tambahan mengenai epilepsi yang kerap menyerang dan mengganggu kesehatan masyarakat Indonesia. Beberapa metode dan rekomendasi untuk memilih obat yang tepat untuk pasien.
Lalu apa saja penyebab epilepsi?
Mengutip Idipraya.org Selasa 17 Desember 2024 Epilepsi disebabkan oleh berbagai macam faktor, antara lain genetik, trauma kepala, infeksi otak, gangguan sistem imun, gangguan tumbuh kembang pada anak, gangguan metabolisme, dan masalah pada pembuluh darah di otak. . bisa jadi .
Penyebab penyakit epilepsi antara lain: 1. Faktor genetik atau riwayat keluarga
Faktor utama yang mempengaruhi berkembangnya epilepsi adalah riwayat keluarga atau keturunan. Faktor genetik mungkin juga berperan. Risiko terkena epilepsi dapat meningkat karena mutasi gen yang diturunkan dari orang tua, terutama jika ada riwayat keluarga dengan epilepsi.2. Dia mengalami cedera kepala
Trauma fisik pada kepala, seperti kecelakaan mobil atau terjatuh, dapat menyebabkan kerusakan otak hingga menyebabkan kejang. Cedera kepala menyebabkan 15% dan 35% kasus epilepsi pada orang dewasa dan anak-anak.3. Infeksi terjadi di otak
Faktor keturunan atau genetik tidak termasuk. Infeksi otak seperti meningitis atau herpes simpleks ensefalitis dapat menyebabkan kejang dan meningkatkan risiko kejang yang dapat memicu epilepsi.4. Adanya gangguan perkembangan
Gangguan tumbuh kembang atau masalah tumbuh kembang yang mempengaruhi otak, misalnya Cerebral Palsy, dapat meningkatkan risiko terjadinya epilepsi. Untuk mendiagnosis dan mengobati epilepsi secara efektif, penting untuk mengetahui penyebabnya. Sebagian besar kasus tidak diketahui penyebabnya, namun faktor risiko lainnya masih dapat dikendalikan melalui pencegahan.
Obat apa saja yang dianjurkan untuk mengatasi epilepsi?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Praia mengatakan ada beberapa obat yang bisa meringankan gejala epilepsi. Beberapa orang yang dapat mengkonsumsinya adalah:
1. Obat Tegretol
Tegretol mencegah dan mengendalikan serangan epilepsi dengan menghentikan aktivitas listrik abnormal di otak. Dosis umumnya adalah satu tablet dua kali sehari. Anda bisa meningkatkan dosis menjadi dua tablet dua hingga tiga kali sehari.
2. Sediaan asam valpat
Asam valproat adalah obat yang digunakan untuk mengobati kejang yang disebabkan oleh epilepsi dan gangguan bipolar. Dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan antikonvulsan lainnya. Resep dokter diperlukan untuk obat ini.
3. Obat Topiramate (Topamax).
Obat ini berguna untuk mengatasi kejang pada orang dewasa dan anak di atas 2 tahun. Dosis awal adalah setengah hingga satu tablet setiap malam, dosis ditingkatkan setelah istirahat.
Obat-obatan ini hanya dapat digunakan dengan resep dokter dan memerlukan pemantauan berkala untuk menyesuaikan dosis dan memantau efek samping. Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami efek samping yang serius atau jika kejang Anda tidak terkontrol.