ditphat.net – Sebanyak 800 peserta mengikuti fun game Lari dari Judol 5K yang diselenggarakan Badan Komunikasi dan Digital (Comdigi) pada tanggal 27 hingga 29 Desember di kawasan Senayan Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.
Selain berfokus pada olahraga, kegiatan tersebut juga menyadarkan masyarakat akan bahaya perjudian online (judol) yang banyak terjadi di Indonesia.
Acara juga dimeriahkan dengan beragam kegiatan, mulai dari kelas Pound Fit, Cardio Dance, Strong Nation, dan Zumba, hingga 5K Fun Run. Semua pendaftaran gratis untuk umum.
Molly Prabavati, Pj Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komunikasi dan Digital, mengatakan bahwa game online memiliki dampak yang sangat negatif terhadap kerugian finansial. Juga menjadi ancaman terhadap kesehatan mental dan keutuhan keluarga.
“Dengan menggabungkan pelatihan olahraga dengan kampanye anti-game, kami ingin menunjukkan bahwa ada cara yang lebih efektif untuk mengisi waktu luang Anda. “Olahraga adalah salah satu cara terbaik untuk menghindari godaan perjudian online dan membangun kebiasaan gaya hidup positif,” kata Molly.
Lari dari Judol sukses menampilkan perpaduan olahraga, hiburan dan edukasi selama tiga hari. Acara dimulai pada 27 Desember dengan sesi Race Pack Collection (RPC) dan Pound Fit yang diikuti maksimal 30 peserta.
Di hari kedua, RPC juga digelar dengan kegiatan berbeda seperti Pound Fit, Cardio Dance dan Strong Nation Class, memberikan pengalaman berolahraga yang berbeda dan menyegarkan. Bagian terpenting acara dibuka oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria pada tanggal 29 Desember dengan kegiatan 5K Fun Run dan Zumba untuk melengkapi pengalaman olahraga yang tak terlupakan bagi seluruh peserta.
Judol Rejection Wall tidak hanya berfokus pada olahraga, tetapi juga menampilkan banyak aktivitas interaktif, antara lain Photobooth, Giant Jenga, dan Ultimate Judol Boxing Challenge. Untuk menambah kemeriahan acara, mereka juga memanjakan para tamu dengan live music dan karaoke, serta berkesempatan memenangkan berbagai hadiah menarik. Semua acara dihadirkan untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan dan mendidik bagi masyarakat.
Ajang “Berlari dari Judol” tidak hanya sekedar ajang olah raga saja, namun juga sebagai upaya mengajak masyarakat untuk melawan promosi judol. “Kami berharap masyarakat dapat merasakan pengalaman yang lebih baik dan menarik melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakan untuk mengisi waktu luang dan menjaga kesejahteraan pribadi,” kata Molly.
Sebagai bagian dari kampanye “Lari dari Judol”, artis dan penyanyi muda Cheryl Sheynafia juga berkontribusi dalam pengumuman penting tentang kesadaran generasi muda dalam memerangi game online melalui podcast media sosial Comdigi dan Gofit. Cheryl menginspirasi generasi muda untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna dengan berbagi pengalaman dan ide tentang bagaimana menggunakan waktu mereka untuk hal-hal positif seperti olahraga dan menciptakan aktivitas yang menginspirasi.
Kampanye Lari dari Judol diluncurkan sebagai tanggapan atas meluasnya penggunaan perjudian online di kalangan masyarakat. Molly Prabavati, Direktur Jenderal Komunikasi dan Media Publik Kementerian Komunikasi dan Teknologi, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal menuju masyarakat yang sadar akan bahaya perjudian online. Melalui kolaborasi komunitas dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, kita dapat menciptakan perubahan nyata.
Molly mengatakan “Saya mengimbau semua kalangan untuk terus mengedukasi masyarakat, khususnya anak-anak muda, untuk meninggalkan kebiasaan buruk seperti bermain game online dan memanfaatkan perkembangan teknologi digital untuk membangun masa depan yang cerah,” kata Molly.