ditphat.net – Pasukan militer Iran kembali membunuh seseorang yang diduga agen rahasia Israel (Mossad), Minggu 3 Maret 2024. Agen intelijen Israel tersebut dinyatakan bersalah merencanakan sabotase dan pengeboman di kawasan Isfahan.
Dalam laporan yang dikutip ditphat.net Military of The National, agen intelijen Israel tersebut ditangkap oleh Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran setelah ia meninggalkan negara tersebut.
Seorang agen Mossad menggunakan identitas palsu di Iran dan merencanakan serangan pesawat tak berawak terhadap fasilitas militer Iran pada tahun 2023.
Tak hanya itu, Kementerian Kehakiman Iran menjatuhkan hukuman mati kepada pria tersebut karena diduga juga merencanakan serangan bom terhadap gedung Kementerian Pertahanan Iran di Isfahan.
Departemen Kehakiman juga mengatakan bahwa agen intelijen Israel ditangkap 13 hari setelah dia meninggalkan Iran ke negara yang tidak diketahui.
“Setelah serangan sabotase yang gagal, agen Mossad meninggalkan negara itu dengan identitas palsu,” demikian pernyataan Kementerian Kehakiman Iran, dikutip ditphat.net Military dari Kantor Berita Mehr.
Namun, dia ditangkap 13 hari kemudian di negara tetangga oleh tentara dari Kementerian Intelijen dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), lanjut pernyataan itu.
Militer Iran percaya bahwa Israel bukan satu-satunya yang bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak terhadap fasilitasnya. Namun peluang juga ada bagi Amerika Serikat (AS) setelah beberapa pejabatnya disebut-sebut oleh media Barat.
Agen intelijen Israel tersebut merupakan orang kelima yang dijatuhi hukuman mati oleh Iran, setelah Iran juga mengeksekusi seorang pria yang diyakini sebagai pejabat Mossad pada 28 Januari 2024.
Sehari kemudian, empat mata-mata Israel juga dibunuh karena keterlibatan mereka dalam merencanakan pemboman di halaman Kementerian Pertahanan Iran.