Jakarta, ditphat.net – Tahun Baru merupakan saat yang selalu dinantikan oleh masyarakat di seluruh dunia. Namun tidak semua negara merayakan Tahun Baru pada waktu yang bersamaan. Karena perbedaan zona waktu, ada negara yang memulai tahunnya lebih awal dan lebih lambat dibandingkan negara lain.
Negara pertama yang masuk pada tahun 2025 adalah Kiribati, lebih tepatnya Kepulauan Line. Wilayah ini terletak di zona waktu UTC+14, zona waktu paling maju di dunia.
Penduduk Line Island akan menyambut tahun baru ketika sebagian besar negara lain, seperti Asia dan Eropa, terus merayakan hari terakhir tahun sebelumnya. Keunikan ini bermula dari keputusan Kiribati pada tahun 1995 untuk mengatur zona waktunya agar lebih seragam.
Dahulu negara ini dibagi berdasarkan Garis Tanggal Internasional, sehingga beberapa bagiannya berjarak satu hari dengan bagian lainnya. Perubahan ini juga bertujuan untuk menarik perhatian wisatawan sebagai negara pertama yang menyambut tahun baru.
Selain Kiribati, negara lain seperti Tonga dan Samoa termasuk yang pertama menyambut tahun baru. Tonga berada di UTC+13, hanya beberapa jam di belakang Kiribati. Oleh karena itu, kawasan Pasifik Selatan kerap menjadi sorotan saat Tahun Baru, dengan perayaan yang meriah dan tradisi lokalnya yang unik.
Sebaliknya, negara-negara seperti Amerika Serikat bagian barat, Hawaii, dan wilayah di zona UTC-10 memasuki tahun baru di tahun lalu. Meski dunia sudah memulai tahun baru, mereka masih menikmati malam terakhir tahun sebelumnya.
Perbedaan waktu ini juga menciptakan pengalaman unik bagi dunia. Banyak acara global yang disiarkan secara langsung sehingga memungkinkan orang-orang dari berbagai belahan dunia untuk merayakan Tahun Baru bersama-sama, meskipun waktunya berbeda.
Dengan zona waktu unik seperti ini, perayaan Tahun Baru menjadi momen yang tidak hanya menghubungkan, tapi juga menunjukkan betapa beragamnya dunia.