Jakarta, ditphat.net – Tren berburu koin jagat semakin populer di berbagai kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Bali.
Semua orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, antusias mengikuti perburuan medali di berbagai daerah.
Sayangnya, kebahagiaan tersebut menjadi bumerang, dengan adanya laporan rusaknya lembaga-lembaga publik dan fasilitas sosial di beberapa kota akibat ulah para pencari koin.
Salah satu tempat favorit berburu koin di Bandung adalah Taman Kota. Taman ini dipenuhi orang-orang yang mencoba peruntungan setiap hari, namun menimbulkan banyak kerusakan.
Sebuah video baru-baru ini menjadi viral yang menunjukkan kerusakan pada banyak fasilitas taman, termasuk jalan rusak dan rumput buatan yang terkelupas.
Pemburu koin siap mencari koin tersembunyi di setiap sudut taman, meskipun ada peringatan berulang kali dari petugas keamanan untuk tidak menggerebek fasilitas tersebut.
Benar taman rusak akibat perburuan koin. Di beberapa tempat aspal rusak dan rumput sintetis juga tumbang karena terinjak-injak, kata Abdul, penjaga Taman Tegallega, dikutip dari tvOne. .
Ia juga mengungkapkan kekecewaannya, karena taman yang terawat baik dirusak hanya karena mainan yang dianggapnya tidak berguna.
“Taman ini rutin kami rawat setiap hari, namun kerusakannya semakin parah. Ini jelas merupakan fasilitas umum yang patut dinikmati semua orang,” imbuhnya.
Dampaknya juga menyebar ke kota-kota besar lainnya
Tren berburu koin Jagat rupanya tidak hanya terjadi di Bandung. Perburuan koin di Jakarta juga diadakan di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) di Senayan, Jakarta Pusat.
Bahkan, situasi ini sudah merambah ke Surabaya dan Bali. Warga yang berhasil menemukan koin akan menerima imbalan berupa uang dengan pecahan tertentu tergantung jenis koin yang ditemukan.
Aplikasi Jagat Coin adalah aspek permainan dari aplikasi Jagat, pengembang aplikasi ini awalnya dibuat sebagai aplikasi sosial untuk menjaga kedekatan dengan keluarga dan teman.
Namun pada Desember 2024, aplikasi ini meluncurkan game berburu koin dengan total hadiah Rp 850 juta.
Ada tiga jenis koin berburu yaitu emas, perak, dan tembaga dengan nilai hadiah mulai dari Rp 300.000 untuk koin tembaga hingga Rp 100 juta untuk koin emas.
Meski game tersebut menarik banyak perhatian, namun dampaknya mulai menuai kritik dari berbagai kalangan. Selain merusak ruang publik, perburuan koin juga dianggap mengganggu publik.
Sebelumnya diberitakan juga, Penjabat Gubernur Wilayah DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengaku bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk menjaga pusat sosial dan lembaga publik (fasos-fasum) di Jakarta.
Hal itu dikatakan Teguh karena rusaknya lembaga-lembaga publik di Jakarta akibat gaya berburu koin melalui aplikasi “Koin Jagat”.
“Satpol PP menjaga pusat-pusat sosial dan umum yang kemungkinan besar merupakan tempat mencari uang logam. Kemudian mereka meminta Wali Kota dan jajarannya melakukan hal yang sama di taman,” kata Teguh di Jakarta, Senin. , 13 Januari 2025. dikutip ditphat.net.co.id.
Termasuk Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid (Menkomdigi), pihaknya mengaku banyak menerima pengumuman terkait penggunaan mata uang dunia.
Teman-teman juga banyak memberikan komentar atas permintaan tersebut, dan saya mendapat komentar dari banyak pihak, dan tadi pagi kami berkonsultasi dengan Wakil Menteri untuk menindaklanjuti permintaan tersebut, kata Meutya Hafid kepada wartawan di kantor Kemkomdigi, Jakarta Pusat. Senin, 13 Januari 2025.
Ia juga menjelaskan secara rinci, jika undang-undang tersebut dilanggar, Kementerian Komunikasi dan Teknologi akan menindak tegas permintaan tersebut.