ditphat.net – Berbicara tentang aktris Korea Selatan Go Min Si yang kerap menyita perhatian karena kemampuannya memerankan berbagai karakter, kali ini pun ia memukau penonton dengan integritasnya di serial terbaru Netflix “The Frog”. Dalam drama tersebut, Go Min Si tidak hanya menunjukkan kemampuan akting yang luar biasa tetapi juga mengalami transformasi fisik yang signifikan untuk memerankan karakter Yoo Seong Ah. Tak gentar, aktris berusia 29 tahun itu harus menurunkan berat badan hingga 15 kg dalam waktu relatif singkat. Apa rahasia dibalik penurunan berat badannya yang drastis? Transformasi fisik yang mendukung peran
Bagi aktor dan aktris, perubahan fisik seringkali menjadi bagian dari komitmen mereka terhadap sebuah peran. Tak jarang mereka harus menambah atau mengurangi berat badan agar bisa berpenampilan sesuai dengan karakter yang mereka perankan. Dalam kasus Go Min Si, ia harus menurunkan berat badan dari 58 kg menjadi hanya 43 kg. Transformasi ini diperlukan untuk memaksimalkan perannya sebagai Yoo Seong Ah, karakter yang digambarkan rapuh namun terlibat dalam adegan brutal.
Menurut Go Min Si, tujuan penurunan berat badan yang signifikan ini adalah untuk menyampaikan kesan rapuh pada sosoknya dan menciptakan kontras yang mencolok ketika Yoo Seong Ah mengambil bagian dalam berbagai aksi intens dalam drama tersebut. Meski tampil lemah secara fisik, karakter harus menunjukkan kekuatan mental dan ketabahan yang besar. Integritas Go Min Si dalam mempersiapkan peran ini tak hanya dipuji oleh para kritikus, namun juga menggugah rasa penasaran banyak penggemar tentang bagaimana ia berhasil mencapai transformasi tubuh ekstrem tersebut. Diet ketat untuk peran
Untuk mencapai tujuan penurunan berat badan yang diinginkan, Go Min Si menerapkan pola diet yang agak ekstrim. Dalam sebuah wawancara di saluran YouTube 117, Go Min Si mengungkapkan bahwa dia sangat membatasi asupan makanannya saat mempersiapkan peran tersebut. Menurutnya, pola makan yang ia jalani sangat minimalis, bahkan terkesan jauh dari kata ideal bagi kebanyakan orang.
Go Min Si menjelaskan, ia hanya makan segelas es latte, sebungkus rumput laut, dan dua butir telur rebus dalam sehari. Diet ini sangat rendah kalori, yang berarti berat badan Anda akan turun secara signifikan. Meski diet ini terdengar ekstrem, Go Min Si yakin cara ini membantunya lebih fokus sekaligus menunjukkan dan menjaga karakter fisik yang sesuai dengan perannya.
Salah satu hal menarik dari pengalaman Go Min Si menjalani diet ketat ini adalah bagaimana ia merasakan manfaat mental dari membatasi kebiasaan makannya. Dalam wawancara yang sama, dia mengatakan bahwa dengan mengurangi asupan makanannya, dia sebenarnya menjadi lebih fokus dan mentalnya lebih jernih. Menurut Go Min Si, makan lebih sedikit membuatnya merasa lebih tajam dan waspada, yang membantunya melakukan yang terbaik dalam akting.
“Saya dapat berkonsentrasi lebih baik jika saya makan lebih sedikit. Saya merasa lebih jernih secara mental ketika saya lapar. Kalau makan saya ngantuk, tapi kalau makan sedikit tiba-tiba saya merasa dan waspada,” ujarnya. Pernyataan ini menunjukkan bagaimana diet ketat Go Min Si tidak hanya membantunya menurunkan berat badan tetapi juga meningkatkan kinerjanya secara keseluruhan dalam perannya di The Frog. Tantangan transformasi fisik di setiap proyek
Transformasi fisik demi tuntutan sebuah peran bukanlah hal baru bagi Go Min Si. Sebelumnya, ia juga harus mengubah bentuk tubuhnya untuk proyek lain. Contohnya adalah perannya dalam film “The Witch”, di mana ia harus menambah berat badannya hingga 58 kg. Dalam prosesnya, Go Min Si bahkan mengaku mampu menambah berat badannya sebanyak 3 kg dalam sehari hanya untuk memenuhi kebutuhan fisik karakternya.
Proses transformasi ini menunjukkan betapa komitmen Go Min Si dalam setiap perannya. Setiap perubahan fisik yang ia lakukan adalah bagian dari komitmennya sebagai seorang aktris untuk memberikan penampilan yang autentik dan bertenaga. Transformasi tubuh yang diperlukan untuk proyeknya seringkali bukanlah tugas yang mudah, namun Go Min Si selalu mengelolanya dengan profesionalisme dan antusiasme yang besar terhadap dampak psikologis dan kesehatannya.
Meski Go Min Si terlihat sukses dengan diet ekstrimnya untuk perannya di The Frog, namun tak bisa dipungkiri bahwa cara tersebut bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental seseorang. Diet kalori yang sangat dibatasi seperti yang dilakukan Go Min Si dapat menyebabkan efek samping seperti kelelahan, berkurangnya stamina, dan bahkan gangguan metabolisme jika tidak diikuti dengan benar.
Selain itu, dari segi psikologis, pola makan yang sangat ketat dan perubahan fisik yang ekstrem juga dapat memicu stres psikologis. Go Min Si mengungkapkan bahwa membatasi asupan makanan membuatnya lebih fokus, namun dalam jangka panjang, kebiasaan makan seperti ini dapat memengaruhi keseimbangan emosional dan kesehatan mental. Oleh karena itu, sangat penting bagi aktor dan aktris yang sedang mengalami perubahan fisik ekstrem untuk mendapatkan bantuan dari ahli gizi dan ahli kesehatan untuk menghindari dampak negatif yang berkepanjangan. Apa yang bisa kita pelajari dari pengalaman Go Min Si?
Dedikasi Go Min Si dalam memerankan karakter Yoo Seong Ah di The Frog patut diacungi jempol. Namun perlu diingat bahwa tidak semua orang bisa menerapkan diet ekstrem seperti ini, apalagi tanpa pengawasan yang tepat. Berat badan yang sehat sebaiknya diturunkan secara bertahap dengan tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi tubuh.
Ada satu hikmah yang bisa dipetik dari pengalaman Go Min Si, yaitu pentingnya komitmen dan fokus dalam mencapai tujuan, baik fisik maupun mental. Namun penting juga untuk selalu menjaga keseimbangan dan memastikan kesehatan tetap diutamakan.
Rekreasi peran Go Min Si dalam The Frog merupakan bukti integritas seorang aktor dalam menjalankan peran tertentu. Dengan menurunkan berat badan hingga 15kg dalam waktu singkat, Go Min Si menunjukkan betapa besar dedikasi dan kerja keras yang diperlukan untuk menghadirkan karakter autentik ke layar kaca. Meski pola makan yang dijalaninya cukup ekstrem, namun hal itu membantunya tampil maksimal dan mendapat pujian dari berbagai pihak. Namun, kita yang terinspirasi dengan kisahnya hendaknya selalu ingat untuk menemukan keseimbangan antara kesehatan dan tujuan fisik yang ingin dicapai.