ditphat.net – Universitas Sumatera Utara (USU) menduduki peringkat keempat terbaik di Indonesia untuk kategori penelitian dalam pemeringkatan yang dirilis lembaga pemeringkatan dunia Scimago 2024. Peringkat ketiga adalah Universitas Deponegoro
Hal itu disampaikan Rektor USU, Profesor Murianto Amin dalam keterangannya, Senin, 29 April 2024. Ia mengatakan keberhasilan pemeringkatan USU, khususnya penelitian pada pemeringkatan Scimago tahun ini, merupakan hasil dari konsistensi perubahan yang diterapkan.
“Terima kasih kepada seluruh civitas akademika USU dan semoga tahun depan lebih baik lagi,” kata Guru Besar tersebut. Murree
Sementara itu, Kabag Humas Promosi dan Protokol, Amalia Metia, MP, Psikolog mengatakan USU tahun ini naik ke peringkat keempat kategori penelitian berdasarkan penilaian Scimago dari berbagai indikator. Diantaranya adalah efek normalisasi, sebuah indikator yang dihitung dari skor kepemimpinan institusi dengan menggunakan metode yang dikembangkan oleh Institut Karolinska Swedia yang disebut rata-rata kutipan normalisasi berbasis lapangan.
Kemudian Excellence with Leadership (EwL), Excellence with Leadership mengacu pada sejumlah dokumen keunggulan dimana institusi menjadi kontributor utamanya (Moya-Anagon et al., 2013). Indikator yang bergantung pada ukuran Total keluaran dokumen (O) yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah yang terindeks Scopus. Not Own Journal Output (NotOJ): Jumlah dokumen yang tidak diterbitkan pada jurnal sendiri (diterbitkan oleh institusi). Jurnal sendiri (UL): Jumlah jurnal yang diterbitkan oleh institusi
Nilai-nilai tersebut dihitung dengan menganalisis hasil lembaga yang cabangnya mencakup lebih dari satu alamat nasional. Publikasi berkualitas tinggi (Q1), yaitu publikasi ” lembaga global paling berpengaruh” dalam jurnal ilmiah. Berdasarkan indeks SCImago Journal Rank (SJRII), peringkatnya berada pada kuartil pertama (25%) dari kategorinya.
Lalu ada keunggulan (X) yang menunjukkan banyaknya keluaran ilmiah suatu lembaga yang menduduki peringkat 10% artikel yang paling banyak dikutip dalam bidang keilmuannya. Hal ini menjadi tolak ukur tingginya produktivitas suatu lembaga penelitian
Kepemimpinan ilmiah (L), kepemimpinan yang mengacu pada produktivitas lembaga sebagai faktor utama, yaitu jumlah artikel yang penulis korespondennya berasal dari institusi tersebut.
Berikutnya adalah open access (OA), persentase dokumen yang dipublikasikan di jurnal akses terbuka atau terindeks di database tidak resmi. Scientific Talent Pool (STP), jumlah penulis berbeda suatu lembaga yang berkontribusi terhadap total publikasi publikasi lembaga tersebut selama periode tertentu.
Berdasarkan PATSTAT (http://www.epo.org), inovasi juga diartikan sebagai penemuan publikasi ilmiah oleh lembaga yang tercantum dalam paten. Dampak teknologi (IT), persentase hasil publikasi ilmiah yang dikutip dalam paten.
Persentase ini dihitung dengan mempertimbangkan total produksi di wilayah yang disebutkan dalam paten, yaitu. ilmu pertanian dan biologi, biokimia, genetika dan biologi molekuler, teknik kimia, kimia, ilmu komputer, ilmu bumi dan planet, energi, teknik, ilmu lingkungan. dan Lainnya dan Paten (PT) adalah nomor permohonan paten berdasarkan PATSTAT
Berikut indikator evaluasi untuk mengukur pengaruh sosial, seperti Altmetrics (M) yang memiliki dua komponen yaitu Plumx metric yang menyebutkan Twitter, Facebook, blog, berita dan komentar. Setara dengan Mendelian dalam jumlah makalah yang memiliki setidaknya satu pembaca di Mendelian
“Ukuran web (WW), jumlah halaman yang ditautkan ke URL institusi menurut Google, dan skor otoritas (AScore), komponen indikator ini dapat dianggap sebagai evolusi dari indikator tautan masuk yang lebih tua. Ini adalah gabungan metrik. Mengukur kualitas dan efektivitas kota web secara keseluruhan yang dikembangkan oleh Searush, terdapat pula Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang disiapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
“Berikutnya Feminist Scientific Talent Pool (FemSTP), yaitu banyaknya karya ilmiah perempuan yang dihasilkan oleh lembaga tersebut. Dan terakhir dampaknya terhadap kebijakan publik – Overton (OV), yaitu. jumlah dokumen institusi yang diacu dalam dokumen kebijakan. Basis Data Overton.”
Amalia Meutia menjelaskan, seluruh indikator tersebut mengalami peningkatan yang signifikan sehingga USU menduduki peringkat keempat universitas terbaik di Indonesia untuk kategori penelitian.