JAKARTA, ditphat.net – Survei terbaru Goodstats pada akhir tahun 2024 mengungkap hal paling mengejutkan mengenai perekonomian masyarakat Indonesia. Survei terhadap 1.000 orang di seluruh wilayah Indonesia menunjukkan 70 persen masyarakat tidak punya uang.
Berdasarkan hasil survei, hanya 30,1% masyarakat yang mampu menginvestasikan sebagian uangnya untuk ditabung. Menurut survei, beberapa alasannya adalah belanja yang tergesa-gesa (34,5%) dan dana yang tidak mencukupi (28,2%).
Dua hal inilah yang menjadi alasan utama mengapa banyak orang kesulitan menabung. Selain itu, gaya hidup konsumen dan rendahnya upah yang tidak sesuai dengan biaya hidup, terutama di kota-kota besar, membuat masyarakat sulit berhemat.
Sementara itu, 23,4% dari mereka yang mempunyai uang mengakui adanya konflik dalam menabung karena perbedaan kebutuhan yang mendesak. Hasil survei tersebut juga diunggah oleh akun Instagram @folkative.
Survei: 70% masyarakat Indonesia tidak punya tabungan karena terlalu sibuk dan bergaji rendah, tulisnya pada Rabu, 8 Januari 2025.
Sontak saja promosi tersebut langsung menuai komentar dari warganet. Banyak orang berbagi pengalaman dan berdiskusi mengenai permasalahan keuangan yang mereka hadapi.
Para pembuat sandwich mulai merasa upah mereka terlalu rendah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Iya, untuk sehari-hari karena gajinya kecil,” sahut warganet di kolom komentar.
“UMP rendah, harta benda penting sekali, PP tinggi, pekerjaan ada batasan umur, banyak di Indonesia yang gajinya UMR, bagaimana mau menabung,” tulis yang lain.
“Uangku untuk amal, kalau uangnya masuk,” komentar seorang warganet.
“Generasi sandwich manakah yang kamu bicarakan????” Kata netizen.
“Hormati guru yang duduk di pojok,” tulis yang lain.
“Sisihkan uang untuk dana darurat, tapi setiap hari cepat,” kata salah satu warganet.