ditphat.net – Proyek Kesejahteraan Hewan yang merupakan salah satu proyek Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP PORDASI) yang dipimpin oleh Ario Jojohadikusum dinilai banyak pakar kesehatan hewan sebagai sebuah kemajuan yang patut mendapat dukungan semua pihak.
Saat ini, kesehatan dan kesejahteraan kuda menjadi salah satu hal yang terabaikan.
Profesor Bampong Sektiari Lukiswando dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Erlangen (UNAIR) menjelaskan kesejahteraan hewan terkait dengan peternakan dan kesehatan hewan berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009.
Oleh karena itu, segala upaya peningkatan kesejahteraan kuda, seperti penciptaan arena kompetisi internasional dengan standar tinggi serta sarana dan prasarana lainnya, harus didukung oleh banyak pihak.
“Kalau lebih fokus ke berkuda itu bagus, apalagi kalau dikaitkan dengan kesejahteraan hewan yang baik, bagus sekali,” ujarnya kepada media.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan dan Alumni UNAIR mengapresiasi PP PORDASI yang dipimpin Ario Jojohadikusum atas tekadnya menggagas program perlindungan hewan khususnya kuda.
“Langkah-langkah seperti ini sangat perlu dilakukan demi mensukseskan olahraga berkuda Indonesia ke depan,” kata Bambang.
Selain persoalan persaingan, menurut Pambang, kesejahteraan hewan terkait penyakit dan cedera kuda juga harus diperhatikan untuk memenuhi lima kebebasan kesejahteraan hewan.
Penyakit dan cedera pada kuda dapat disebabkan oleh kondisi kandang dan arena kejuaraan yang kurang representatif dan tidak memenuhi standar Federasi Berkuda Internasional (FEI).
Selama beberapa dekade, kondisi ini hanya mengalami sedikit perbaikan dan penyelesaian yang minim. Bambang yakin akan banyak pihak yang lebih terlibat dalam pengembangan olahraga berkuda.
Meski tidak bisa dipungkiri, game ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk pengelolaannya.
“Bukan seperti mobil yang masuk bengkel setelah balapan. Kuda ini butuh kesehatan dan banyak hal. Itu olahraga yang butuh biaya besar,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PP PORDASI Aryo Djojohadikusumo mengatakan PORDASI akan mendorong para Pengurus Provinsi (Pengprov) untuk membangun kandang yang cukup di wilayahnya masing-masing.
Selain itu, PP PORDASI juga sedang mempersiapkan pembangunan arena bertaraf internasional bekerja sama dengan pihak lain di Indonesia.
Berbagai rencana strategis ini merupakan bagian dari program “Road to LA28” Portaci, visi federasi yang lebih luas dalam mengirimkan atlet berkuda ke Olimpiade Los Angeles 2028.
“Salah satu tugasnya ke depan adalah menyediakan kandang kuda yang cukup di setiap Pengpro, dan kita akan memastikan standar internasional sebagai tempat olahraga berkuda dalam negeri. Hal ini terkait dengan dukungan program perlindungan hewan,” kata Aryo di sela-sela acara. PP PORDASI baru-baru ini.
Untuk memenuhi standar tersebut, Ketua Komisi Peternakan PP PORDASI Mulatno mengatakan pada Desember 2024 rencananya akan bekerja sama dengan Direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.
Kami berusaha menjamin kesejahteraan hewan dalam bentuk tempat dan kandang yang cocok untuk kuda.
Muladno juga percaya untuk bekerja sama dengan pihak ketiga yang profesional dan independen untuk melakukan asesmen terkait kondisi kesejahteraan hewan dalam berbagai aspek. Kolaborasi ini akan menghasilkan estimasi yang memuaskan semua pihak. “Saya bisa buat kelompok internal, tapi kalau kelompok eksternal harusnya lebih mandiri,” imbuhnya.
Ketua Panitia Balap PP PORDASI Munavir telah menyelesaikan Kejuaraan Balap Piala Presiden Nasional yang diikuti 96 ekor kuda dari 12 provinsi pada 17 November 2024 di Lapangan Tegal Waton Jawa Tengah.
Ia meyakinkan masyarakat dan pecinta pacuan kuda di seluruh Indonesia akan mendukung penuh rencana strategis Olimpiade tersebut.
“Dalam berbagai kesempatan Pak Aryo terus mengkampanyekan kesejahteraan hewan di setiap kegiatan Bordasi,” kata Munawir.
Dekan Fakultas Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University Amrozi mengatakan, faktor kesejahteraan hewan sejalan dengan visi Presiden Prabow Subiant sehingga patut didukung.
“Ngomong-ngomong, saya kenal Pak Prabow sejak berdirinya Klub Polo Nusantara. Beliau sangat peduli dengan kesejahteraan kuda,” ujarnya.
Selain persoalan kondisi stabil dan ruang yang memadai, persoalan program pembangunan yang terstruktur dan berkesinambungan juga dianggap mendasar untuk meningkatkan kondisi kehidupan hewan.