JAKARTA – Komedian Kiky Saputri belakangan ini diduga menyindir program penghematan perumahan rakyat (Tapera) yang digagas pemerintah. Perempuan 30 tahun ini menegaskan, program ini justru bisa menambah penderitaan masyarakat.
Sindiran tersebut dibagikan Kiky Saputri melalui file yang diunggah ke akun X (dulu Twitter). Dalam pesannya, Kiky menuliskan kepanjangan dari Taper yaitu Tabungan Penderitaan Rakyat. Gulir ke bawah untuk melihat artikel selengkapnya.
“Lancip.
Penghematan di perumahan umum.
Atau tabungan untuk penderitaan rakyat?
Ahhhh,” tulis Kiky di X, dikutip Jumat 31 Mei 2024.
Unggahan Kiky itu muncul bersamaan dengan gelombang protes warganet di media sosial yang menentang program Taper. Banyak orang menganggap program ini tidak diperlukan dan keluhan tentang perhitungannya dianggap sebagai gangguan.
Namun pernyataan Kiky terkait Tapera mendapat reaksi negatif dari banyak warganet. Sindirannya terhadap acara tersebut justru menuai kecaman dan hujatan dari warganet.
Beragam komentar negatif terhadap Kiky berkaitan dengan pilihan politiknya pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Beberapa netizen bercanda dengan komentar seperti:
“Kritik sosialmu tak bermutu ya Ki.. munafik,” tulis akun @cantguardjid.
“Enak derita kalau terus joget ya, bensin, oke, bensin, bu, ini makan siang gratis,” tulis akun @Miduk17.
“Gaji buzzernya belum turun ya? Itukah sebabnya kamu menyindirnya? “Kasihan, kasihan,” tulis akun @Icad4U.
Sekadar informasi, program Taper telah disetujui berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Taper. Program ini mematok deposit sebesar 3% bagi pekerja mandiri atau freelancer. Bagi pegawai perusahaan atau instansi, gajinya akan dikurangi sebesar 2,5% dan 0,5% ditanggung oleh pemberi kerja atau perusahaan.
Jika dilihat dari besaran pengurangan gaji Tapera, seorang pegawai yang memperoleh UMR di Jakarta sebesar Rp 5.067.381 akan berkurang 2,5% atau sekitar Rp 126.684 per bulan. Sedangkan perusahaan atau pemberi kerja akan membayar iuran sebesar 0,5% atau sekitar Rp 25.336 per bulan.