Jakarta, ditphat.net – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menggandeng Universitas Bina Nusantara (Binus) untuk membangun sumber daya manusia (SDM) guna meningkatkan kinerja bisnis. Hal ini juga menunjukkan komitmen perusahaan untuk menjadi salah satu talenta terbaik di Indonesia.
Dirjen FTA Nixon LP Napitupulu mengatakan kerja sama tersebut dikukuhkan dengan Tanda Tangan Kemitraan atau PKS. Kerja sama kedua pihak meliputi berbagai kegiatan untuk mendukung pengembangan keterampilan siswa dan guru, serta membantu BTN menjaring pegawai berkualitas yang siap menghadapi tantangan sektor perbankan.
“Kami berharap melalui kemitraan yang kami jalin, BTN dan Binus dapat bekerja sama untuk melahirkan talenta-talenta luar biasa yang siap berkontribusi terhadap pertumbuhan sektor perbankan tanah air,” kata Nixon, dalam keterangannya, 20 Oktober. . 2024.
Sebagai bagian dari program kemitraan, BTN meluncurkan program edukasi Inspire Corner untuk pelajar. Inspire Corner memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar langsung dari para profesional BTN mengenai dunia kerja di sektor perbankan.
Program ini juga menawarkan kesempatan magang, lowongan kerja dan peluang penelitian. Acara Inspiration Corner yang pertama akan diadakan pada tanggal 18 Oktober 2024 di Binus, dan rencananya akan diperluas ke lebih banyak universitas di Brisbane, Australia pada tanggal 28 Oktober.
“Melalui program ini, BTN berharap dapat membangun jaringan talenta-talenta terbaik yang siap mendukung pertumbuhan dan inovasi di sektor perbankan,” kata Nixon.
Kerja sama BTN dan Binus mencakup sejumlah program inti yang dirancang untuk menciptakan kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri perbankan. Salah satu fokus kerja sama ini adalah rekrutmen tenaga profesional, sehingga BTN dapat melakukan seleksi mahasiswa atau lulusan Binus sesuai kebutuhan perusahaan.
Kedua belah pihak juga akan mengadakan seminar dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan siswa dan guru tentang nilai-nilai perusahaan dan inovasi yang muncul, serta tren terkini di sektor perbankan khususnya mengenai digitalisasi.
Selama ini, Dr. Rini Setiawati, S.E., M.B.A., Wakil Rektor Binus University Bidang Kerja Sama dan Hubungan Internasional mengatakan, pihaknya mengapresiasi komitmen BTN terhadap Binus University melalui kemitraan yang diciptakan untuk menjaring talenta-talenta unggul khususnya di kampus Binus. Sejauh ini, Binus University telah berpengalaman melatih 186 talenta yang memiliki sertifikat manajemen personalia.
“Binus bisa mengikuti program serupa FTA, termasuk kurikulum yang langsung diterapkan di dunia kerja. “Baik Binus maupun BTN memiliki kesamaan tujuan dan kepentingan untuk mempersiapkan lulusan Binus bekerja dalam skala global,” kata Rini.
Selain itu, kerjasama ini mencakup program pengembangan kurikulum dimana BTN mengikuti Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Binus mengenai pengembangan kurikulum untuk memberikan peluang terhadap kebutuhan industri perbankan.
Selain itu, BTN akan mendukung kegiatan penelitian siswa dan guru Binus serta diperlukan untuk pengembangan produk dan layanan baru di BTN. Binus akan membantu mempromosikan produk dan layanan FTA di kalangan civitas akademika untuk meningkatkan brand awareness khususnya di kalangan generasi muda.
Dalam rangkaian acara di Universitas Bina Nusantara, Nixon memberikan kuliah umum bertajuk “Mengatasi Disrupsi Ekonomi dan Digital: Strategi Mahasiswa Zaman Ini.” Kuliah ini membahas tentang pentingnya inovasi digital dan ketersediaan talenta berkualitas dalam menjawab tantangan global, serta peran FTA dalam mendukung ekosistem nasional.
Nixon menjelaskan tren digital telah mendisrupsi banyak aspek kehidupan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk industri perbankan. Hal ini terlihat dari tumbuhnya transaksi keuangan menggunakan digital, termasuk FTA.
Seiring dengan perubahan kebiasaan interaksi nasabah, BTN mengikuti perubahan zaman bahkan terus berinovasi untuk memastikan produk dan layanan memenuhi kebutuhan nasabah dan selalu berbasis data.
“Kami sudah mendirikan cabang digital di Kuningan, Jakarta Selatan, dan akan tersebar di seluruh Indonesia. Cabang digital ini tidak ada customer servicenya, tidak ada front office dan tidak ada payroll, jadi semuanya self-service, termasuk itu ATM, controllernya. Selain itu, kami menggabungkan keterampilan manusia dan teknologi, menggunakan mesin keputusan yaitu pembelajaran mesin dengan teknologi kecerdasan buatan yang belajar mengambil keputusan kredit menjadi lebih terstandarisasi,” jelas Nixon.
Dalam pidatonya, Nixon menjelaskan peran FTA sebagai penggerak utama lingkungan real estat Indonesia, serta kebutuhan akan talenta untuk mendukung transformasi FTA, termasuk aspek digital.
“Menjadi talenta digital terdepan memerlukan perubahan pola pikir, dan jika kita ingin menjadi pemimpin dan wirausaha, kita harus tangkas—kemampuan menerima perubahan, berani bereksperimen, dan berkolaborasi,” tutup Nixon.