ditphat.net – Pernahkah Anda merasa lelah meski sudah makan banyak? Atau mungkin kamu sering mempunyai jerawat di kulitmu? Hal ini bisa menyebabkan konsumsi gula berlebihan. Gula yang sering dianggap sebagai sumber energi utama ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan. Mari kita simak lebih dalam tanda-tanda kelebihan gula dalam tubuh dan cara mengatasinya
Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Meski gula merupakan sumber energi, namun mengonsumsinya secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah. Ada tanda-tanda tubuh Anda mungkin mengonsumsi terlalu banyak gula, mengutip sumber yang dirangkum Google. Pertambahan berat badan: Gula tinggi kalori tetapi rendah nutrisi. Konsumsi gula yang berlebihan seringkali menyebabkan penumpukan lemak di area tubuh tertentu, terutama di sekitar perut. Hal ini berkontribusi terhadap penambahan berat badan, apalagi jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup. Lonjakan kadar gula darah akibat konsumsi gula merangsang produksi insulin sehingga meningkatkan produksi minyak di kulit. Kondisi ini menciptakan lingkungan yang sempurna bagi pertumbuhan bakteri jerawat, yang memperburuk kondisi kulit. Kecanduan Gula Gula dapat mempengaruhi otak seperti zat adiktif. Saat Anda mengonsumsi gula, otak melepaskan dopamin, yang memberikan perasaan senang sementara. Hal ini menciptakan pola kecanduan yang membuat Anda terus menginginkan makanan manis. Depresi Gula darah cenderung meningkat tajam setelah makan makanan manis. Perubahan tersebut secara langsung dapat mempengaruhi suasana hati, sehingga memudahkan seseorang menjadi kesal atau marah tanpa alasan yang jelas. Peringatan: Gula merupakan makanan favorit bakteri di mulut. Saat gula terurai, bakteri menghasilkan asam yang menyerang email gigi sehingga meningkatkan risiko gigi berlubang, terutama jika kebersihan mulut tidak dijaga dengan baik.
Kelelahan Meskipun gula memberikan dorongan energi secara langsung, efeknya hanya bersifat sementara. Setelah gula darah turun drastis, tubuh terasa lelah dan kehilangan energi, terutama di siang hari.
Penelitian terhadap tekanan darah tinggi menunjukkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak gula dapat meningkatkan tekanan darah. Kondisi ini erat kaitannya dengan peningkatan risiko penyakit jantung, seperti serangan jantung dan stroke. Insomnia Mengonsumsi makanan dan minuman manis sebelum tidur dapat mengganggu pola tidur. Gula meningkatkan aktivitas otak, sehingga menyulitkan Anda untuk tidur nyenyak. Kurang Energi Saat energi gula habis, tubuh kerap merasa lemas karena tidak ada cadangan energi jangka panjang, apalagi jika pola makan tidak seimbang. Rasa lapar yang berlebihan: Makanan manis tidak memberikan rasa kenyang dalam waktu lama. Itu membuat Anda cepat merasa lapar, bahkan setelah makan dalam porsi besar. Gangguan Otak Kadar gula darah yang tinggi dapat mempengaruhi kemampuan otak untuk fokus dan berpikir jernih. Kondisi ini dikenal dengan istilah “brain fog” yang dapat mempengaruhi produktivitas. Masalah Kulit Selain jerawat, gula juga berperan memperburuk kondisi kulit lainnya, seperti kulit kering, kering, atau mudah teriritasi. Energi Rendah Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menyebabkan tubuh menghabiskan energi dengan cepat. Tanpa asupan protein atau serat yang seimbang, tubuh akan lebih sering merasa lelah. Gula, terutama dalam bentuk olahan, dapat menyebabkan fermentasi pada saluran pencernaan. Prosedur ini menghasilkan gas yang membuat perut terasa kenyang. Mengidam makanan manis menciptakan siklus mengidam makanan manis. Sulit untuk memutus siklus ini tanpa upaya sadar untuk mengurangi konsumsi. Terkurasnya energi Dalam jangka panjang, konsumsi gula yang berlebihan dapat mempengaruhi metabolisme tubuh sehingga menyebabkan kelelahan kronis dan kesulitan dalam beraktivitas sehari-hari. Iritasi kulit Perubahan kadar gula darah dapat mempengaruhi kondisi kulit sehingga menimbulkan rasa gatal atau bahkan reaksi alergi ringan pada beberapa orang. Sering ngemil makanan tinggi gula memberikan ledakan energi singkat yang cepat habis. Hal ini menyebabkan Anda lebih sering merasa lapar di antara waktu makan utama sehingga meningkatkan kebiasaan ngemil. Kesulitan tidur nyenyak Kadar gula yang tinggi dalam tubuh dapat merangsang sistem saraf dan meningkatkan aktivitas otak. Orang yang tidur ini merasa tenang dan sering terbangun di malam hari.
Rasa haus yang berlebihan Gula darah yang tinggi mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh. Akibatnya, Anda mungkin akan lebih sering merasa haus meski sudah minum banyak air.
Asupan gula tambahan tidak boleh melebihi 10% dari total asupan kalori harian. Bagi rata-rata orang dewasa, ini setara dengan 50 gram atau sekitar 12 sendok teh gula per hari. Untuk mengurangi risiko konsumsi gula berlebih, Anda bisa mengurangi asupan makanan olahan yang tinggi gula, memilih buah segar sebagai pemanis alami lainnya, dan menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Untuk menjaga kesehatan tubuh tetap optimal, penting untuk membatasi asupan gula dan menggantinya dengan sumber nutrisi sehat seperti buah dan sayur. Dengan memilih pola makan seimbang dan gaya hidup sehat, Anda bisa terhindar dari dampak negatif makan terlalu banyak gula.