ditphat.net, JAKARTA – Perusahaan keamanan siber Rusia Kaspersky memperingatkan bahwa perusahaan telekomunikasi global akan menjadi target utama peretas pada paruh pertama tahun 2024.
Sektor telekomunikasi menghadapi jumlah insiden terbanyak karena ketertarikan peretas terhadap data sensitif dan upaya untuk mengeksploitasi hubungan tepercaya.
Hal ini tentu menjadi peringatan bagi empat raksasa telekomunikasi Indonesia – Telkomsel, Indosat Oredu Hutchison (IOH), XL Axiata dan SmartFran.
Perusahaan ini juga menghadapi jumlah rata-rata insiden kritis tertinggi, dengan 32 serangan per 10 ribu sistem.
Peretasan yang berhasil terhadap perusahaan telekomunikasi, terutama yang canggih, dapat mengungkap jutaan data pelanggan, termasuk rincian kontak, nomor Jaminan Sosial, dan informasi kartu kredit.
Hal ini juga dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk mengeksploitasi hubungan kepercayaan untuk menyerang pelanggan lebih lanjut. Inilah sebabnya mengapa industri telekomunikasi sangat menarik bagi penjahat dunia maya.
“Insiden besar adalah serangan buatan manusia atau ancaman malware yang berpotensi atau memiliki dampak signifikan terhadap infrastruktur perusahaan,” kata Sergey Soldatov, direktur deteksi dan respons terkelola di Kaspersky.
Bukan hanya telekomunikasi. Media massa serta perusahaan konstruksi dan pengembangan juga menjadi target utama serangan siber pada paruh pertama tahun ini.
Perusahaan media massa mengalami 180 serangan per 10.000 sistem, sementara konstruksi, pangan, dan pengembangan industri masing-masing mengalami 179, 122, dan 121 serangan.
“Media massa, pada gilirannya, semakin menjadi sasaran konflik internasional, yang sering kali ditandai dengan perang informasi, dan memainkan peran penting di dalamnya. Perusahaan konstruksi dan pengembangan memiliki arus kas yang besar dan bergantung pada subkontraktor. Hal ini membuat mereka rentan terhadap serangan dunia maya yang dipercaya infrastruktur mitra dan spear phishing,” jelas Sergey Soldatov.