Paris, ditphat.net – Federic Leonardo berhasil memanjat tembok panjat paling curam di Olimpiade Paris 2024.
Tak hanya meraih medali emas, pemanjat tebing asal Indonesia ini juga memecahkan rekor dunia dengan catatan waktu yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Federic mampu mengalahkan Wu Ping dari China pada final nomor speed climbing putra yang digelar di Le Bourget Sport Climbing Venue, Paris, Prancis pada Kamis, 8 Agustus 2024, sore di wilayah barat Indonesia.
Berkat pergerakan cepatnya, Federic membukukan waktu 4,75 detik, unggul tipis dari Wu Ping yang mencatat waktu 4,77 detik. Siapakah Frederick Leonardo?
Lahir di Pontianak pada 11 Maret 1997, Frederic Leonardo menunjukkan bakat luar biasa dalam panjat tebing sejak dini.
Perjalanan Frederick terjun ke dunia panjat tebing dimulai pada tahun 2014. Dalam usianya yang masih sangat muda, ia mengikuti kejuaraan nasional pertamanya di Tanjung Balai Karimun dan berhasil menembus delapan besar.
Dua tahun kemudian, ia meraih medali perunggu pada Kejuaraan Nasional Junior di Bangka Belitung.
Sebelum meraih emas di Olimpiade Paris, Federik menorehkan sejumlah prestasi di tingkat nasional dan internasional, termasuk memecahkan rekor dunia pada Piala Dunia 2023 di Seoul dengan catatan waktu 4,90 detik.
Jalan Fedrik menuju puncak podium Olimpiade tidaklah mudah. Ia harus berlatih keras setiap hari, mengikuti berbagai kompetisi, mengatasi berbagai tantangan.
Namun berkat dukungan keluarga, pelatih, dan seluruh masyarakat Indonesia, Federik mampu mengatasi semua kendala tersebut.