Jakarta, LIVE – Para ahli menjelaskan tahun 2024 akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat. Tahun lalu terjadi banjir besar dan kebakaran hutan yang dipicu oleh cuaca panas ekstrem.
“Kita harus keluar dari jalan menuju kehancuran ini,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres seperti dikutip situs DW, Kamis, 2 Januari 2025.
Dunia telah mengalami “dekade panas yang mematikan,” dan tahun 2024 merupakan puncak dari 10 tahun suhu global yang belum pernah terjadi sebelumnya, lanjut Guterres.
Dalam pesan awal tahunnya, Sekjen PBB menyampaikan bahwa 10 tahun terpanas yang pernah terjadi dalam satu dekade terakhir, termasuk tahun lalu.
“Kita harus keluar dari jalur kehancuran, dan kita tidak boleh membuang-buang waktu,” tegasnya.
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), badan iklim dan cuaca PBB, melaporkan bahwa meskipun tahun 2024 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat, emisi gas rumah kaca juga terus meningkat ke tingkat tertinggi baru, sehingga menutup lebih banyak pemanasan di masa depan.
WMO mengacu pada laporan baru-baru ini yang menemukan bahwa perubahan iklim telah memperburuk 26 dari 29 peristiwa cuaca ekstrem yang dipelajari oleh jaringan ilmuwan Asosiasi Cuaca Dunia (WWA) tahun lalu.
Bencana tersebut menewaskan sedikitnya 3.700 orang dan membuat jutaan orang mengungsi. Menurut laporan WWA, perubahan iklim menambah 41 hari suhu panas yang berbahaya pada tahun lalu.
“Perubahan iklim terjadi di depan mata kita hampir setiap hari. Panas yang hebat membakar puluhan negara, dengan suhu beberapa kali mencapai 50 derajat Celcius. Kebakaran hutan menyebabkan kehancuran,” jelas Sekretaris Jenderal WMO Celeste Saulo.
WMO juga memperingatkan bahwa terdapat kebutuhan yang semakin besar dan mendesak bagi negara-negara dan organisasi internasional untuk bekerja sama mengatasi risiko panas yang parah.
Perubahan iklim didorong oleh emisi CO2 (karbon dioksida) dan gas rumah kaca lainnya yang terutama disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil.