ditphat.net – Sudah 45 hari prajurit TNI Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad, TNI Angkatan Darat bekerja keras dengan pasir dan semen untuk mengubah fasad rumah-rumah tua di asrama.
Capek pastinya, keringat bercucuran deras tak ayal lagi. Namun semangatnya tetap membara meski berpindah dari satu rumah ke rumah lainnya dari pagi, siang, sore hingga malam. Semua ini untuk menciptakan hunian yang cocok dan nyaman.
“Hingga hari ke empat puluh lima, pekerjaan rehabilitasi asrama sudah mencapai 62,4 persen,” kata Komandan Yonif PR 305/Tengkorak, Inf Letkol Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila kepada ditphat.net Militer, Senin, 19 Februari 2024.
Proyek restorasi Asrama Pasukan Tengkorak dimulai pada 5 Januari 2024 sesuai target. 24 rumah akan direnovasi total pada akhir Maret 2024.
Sebenarnya, bukan perkara mudah untuk merenovasi rumah dinas tersebut. Karena kondisi bangunan sudah rusak parah akibat konstruksi yang relatif lama, maka dilakukan proses pemugaran dengan mengubah tampilan bangunan secara menyeluruh.
Bagi Personel TNI Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc, membuat gebrakan baru, dengan Program Rehabilitasi Mandiri Rumah Dinas Prajurit. Yonif Infanteri 305 Tengkorak Kostrad, merupakan salah satu satuan Kostrad yang bernasib baik. Maklum, tahun 2015 merupakan kali terakhir renovasi rumah Prajurit di markas Tengkorak. Tidak semua rumah seperti itu.
“Alhamdulillah kami sangat berterima kasih kepada KSAD atas program ini. Juga kepada Pangkostrad yang telah menyewa satuan kami untuk melakukan renovasi rumah. Padahal, dengan anggaran tersebut kami menargetkan merestorasi 12 unit hunian. Namun tak ada salahnya kita berbuat lebih. Selain itu, ini untuk prajurit kita sendiri yang tinggal di sana untuk menyelesaikan renovasi 24 rumah dinas tipe K-45, tidak hanya 12 unit, Insya Allah, kata Raja Aibon. Keong.
Sebagian besar tembok bangunan lama harus dibongkar, ada pula yang dibongkar. Sebab, kondisi konstruksi banyak rumah yang rusak parah. Belum lagi desain hunian formal type 45 yang kali ini dikerjakan dengan konsep modern minimalis.
Oleh karena itu, program restorasi rumah ini digarap tanpa henti. Ksatria Pasukan Tengkorak bergiliran setiap hari tanpa mengetahui bahwa itu adalah hari libur untuk membantu para pengrajin yang mereka bawa keluar dari unit.
“Setiap hari tiada henti, hanya pada Minggu malam saya perintahkan agar tidak ada yang boleh bekerja pada Minggu malam agar prajurit mempunyai waktu untuk keluarga dan istirahat,” kata lulusan Akademi Militer ARUPADATU tahun 2004 itu.
Dalam program rehabilitasi rumah ini, pendanaannya bersumber dari APBN dan pengerjaannya dilakukan secara mandiri. Rumah-rumah yang menjadi sasaran renovasi adalah rumah-rumah yang kondisinya benar-benar belum digarap. Seluruh rumah yang direnovasi dalam kondisi sangat bobrok dan dibiarkan kosong karena tidak bisa dihuni lagi.
Baca: Ditipu Intel TNI, Pak Tua di Gubuk Ternyata Pencemar Besar 1,3 Triliun Pertamina yang Hilang 8 Tahun