JAKARTA, ditphat.net – Di era yang berkembang pesat ini, kemampuan untuk terus mengupgrade diri merupakan sebuah kebutuhan yang tidak bisa diabaikan. Tidak hanya sekedar beradaptasi dengan perubahan teknologi, namun juga memastikan setiap individu tetap relevan di dunia kerja dan mampu memberikan kontribusi terbaiknya kepada masyarakat.
Kemampuan beradaptasi dan meningkatkan keterampilan baik keterampilan teknis maupun soft skill merupakan kunci untuk mengatasi tantangan global yang semakin kompleks. Gulir lebih jauh, oke?
Meningkatkan diri sendiri berarti lebih dari sekedar mempelajari keterampilan baru; Ini tentang keterbukaan terhadap perubahan, berpikir lebih banyak, dan mengembangkan cara-cara baru dalam melakukan sesuatu. Dengan terus belajar dan beradaptasi, seseorang dapat mengembangkan kemampuannya, sehingga tidak hanya menjadi pribadi yang lebih kompeten, namun lebih siap menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian.
Contoh konkrit pentingnya self update dapat dilihat pada program pelatihan digitalisasi dan kecerdasan buatan (AI) yang ditawarkan kepada lebih dari seribu pegawai negeri (ASN) di Indonesia. Program tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Institute of Public Administration (LAN), Tony Blair Institute for Global Change (TBI) dan Opolitik yang baru saja diluncurkan. Melalui pelatihan ini, ASN diharapkan mampu memperkaya keterampilannya di bidang AI dan digitalisasi untuk mampu memberikan pelayanan publik yang lebih efisien dan inovatif.
Plt. Kepala LAN. Muhammad Tawfiq, DEA, pada acara penandatanganan MoU program tersebut menekankan bahwa setiap ASN harus menguasai keterampilan digital dan memiliki pola pikir digital untuk mendukung keberhasilan transformasi digital.
“Transformasi digital ini akan menjadi faktor aktif yang mampu menghidupkan kembali ekonomi digital yang diharapkan mampu menyumbang 20 persen Produk Domestik Bruto (PDB). Dalam hal ini, Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dengan penetrasi digital yang cukup besar. . Sekitar 80 persen oleh 280 juta penduduk Indonesia,” ujarnya.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa upaya memperbarui diri bukan hanya merupakan kebutuhan pribadi, namun juga merupakan tanggung jawab profesional, khususnya bagi ASN yang bertugas melayani masyarakat. Seiring dengan pengembangan keterampilan baru dalam digitalisasi dan AI, ASN tidak hanya akan meningkatkan kemampuannya, tetapi juga berpartisipasi dalam implementasi Visi Emas Indonesia 2045.
Program “Kampus AI Pemerintah” adalah contoh bagaimana peningkatan efisiensi dapat memberikan dampak besar terhadap efektivitas dan kualitas layanan publik. TBI dan Apolitik menawarkan modul pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal, memastikan bahwa pengetahuan yang diberikan benar-benar relevan dengan tantangan yang dihadapi ASN.
“Dampak dari modul pembelajaran ini sangat besar, apalagi para ASN merupakan garda terdepan dalam pelayanan publik bagi 280 juta penduduk Indonesia. Agar Indonesia cepat menjadi negara maju dan sejahtera, kita harus memastikan roda pelayanan publik kita berjalan dengan baik. mesinnya adalah digital kelas dunia dan AI yang diperkuat secara efisien,” kata Country Director TBI Indonesia Shuhayla F. Hakim.
Mengupgrade diri di usia ini tidak hanya sekedar mempelajari teknologi terkini, namun juga melatih kemampuan berpikir kritis, mengasah kreativitas dan meningkatkan kemampuan komunikasi. Seiring dengan semakin maraknya digitalisasi, kebutuhan akan pemimpin dan pegawai negeri yang mampu menggunakan teknologi untuk menciptakan solusi inovatif menjadi semakin mendesak. Oleh karena itu, pengembangan diri adalah kunci untuk tetap relevan dan berkontribusi di dunia yang terus berubah.
Hal ini juga ditekankan oleh Pooja Warrier Hamilton, Chief Partnerships Officer Aparapolitik, saat menjelaskan pentingnya program “Kampus AI Pemerintah”. Beliau berkata: “Kami meluncurkan program ‘Government AI Campus’ untuk mengembangkan politisi, pembeli, dan pengguna AI. Kami bangga dapat bermitra dengan LAN-RI dan TBI untuk mempersiapkan lebih dari seribu pegawai pemerintah Indonesia untuk memimpin AI. Mengerti. Yug .”