Jakarta, ditphat.net – Indodax bisa diakses kembali setelah diambil alih oleh hacker. Volume perdagangan pada platform perdagangan Cryptocurrency telah mencapai nilai yang luar biasa.
Aplikasi dan website PT Indodax National Indonesia atau Indodax diretas oleh peretas Korea Utara pada Rabu, 11 September 2024. Indodax membenarkan adanya serangan siber dan segera memperbaikinya.
Oscar Darmawan, CEO Indodax, menjelaskan potensi ancaman siber sering terjadi di berbagai bursa di seluruh dunia. Setelah kurang lebih 80 jam, platform Indodax akhirnya pulih kembali.
“Kami telah menerapkan berbagai langkah komprehensif untuk memastikan platform kami tidak hanya kembali normal, tetapi juga lebih aman dari sebelumnya. Peristiwa ini memperkuat keamanan Indodax,” ujarnya, menurut InvestorTrust.
Menariknya, meski terjadi serangan siber, jumlah dana untuk membeli dan menjual mata uang kripto justru tercatat dalam jumlah besar. Perdagangan mata uang kripto di Indodax mencapai Rp547 miliar setelah diretas.
Menurut CoinGecko, angka tersebut menunjukkan bahwa Indodax merupakan salah satu platform pertukaran mata uang kripto terpercaya dan terbesar di Tanah Air.
Menurut Indodax, tidak ada kepanikan atau kebingungan besar dari pengguna setelah platform tersebut memulihkan situs web dan aplikasinya.
Pengguna Indodax juga tidak mendapatkan cashback dalam jumlah besar. Operasional dan likuiditas Indodax tetap stabil.
Faktanya, volume perdagangan meningkat setelah jeda. Situasi ini menunjukkan kepada pengguna keamanan dan ketahanan platform terhadap serangan siber.
“Meskipun ada tantangan di depan, kami sangat berterima kasih kepada anggota Indodax yang setia dan mempercayai kami. Dukungan Anda membuat kami terus bekerja keras untuk menjadikan platform ini lebih aman dan terjamin,” kata Oscar. Farmasi.
Indodax meminta pengguna proaktif dalam menjaga keamanan akunnya masing-masing.
Aktifkan otentikasi dua faktor (2FA) sebagai keamanan ganda, ubah kata sandi secara berkala, dan lindungi informasi pribadi.
Platform perdagangan mata uang kripto yang terdaftar di Bappebti ini menjanjikan bukti cadangan.
Informasi tersebut berguna untuk mengetahui berapa banyak saham yang dikelola Indodax dan untuk memastikan keamanan aset.
Bukti atau Cadangan Indodax mencatat total cadangan aset kini mencapai Rp 11,52 triliun. Jumlah tersebut meliputi Rp4.806,34 senilai Rp4,28 triliun, Rp1.334 triliun senilai 36.915,47 Ethereum, serta aset kripto lainnya senilai Rp5,90 triliun.
Artikel ini diterbitkan oleh InvestorTrust.id dengan judul “Volume Transaksi Rp 547 Miliar Mendominasi Pasar Kripto Indonesia Pasca Insiden Peretasan Indodax”.