Jambi, ditphat.net – Sutrisno, penggagas ide dan konsep kreatif, bangga atas dukungan PT Astra yang telah memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya di Desa Keban Agung, Dusun II Bukit Agung, Dusun II Bukit Agung, Kecamatan Lawan Kidul, Sumatera Selatan.
Kampung Berseri Astra kini terbukti membantu masyarakat dengan penyediaan panel surya yang diantar langsung oleh PT Astra untuk digunakan di balai desa.
Dalam wawancaranya, Sutrisno menyampaikan terima kasih kepada PT PAMA Persada Nusantara, bagian dari Astra, yang telah mendukung Program Community Talent Development dan Climate Village.
“Panel surya yang dipasang di balai desa merupakan sumber energi terbaru di desa Keban Agung. Meski terbatas untuk umum, namun sangat berguna untuk kegiatan posyandu dan acara di balai desa,” ujarnya, Minggu. 27 Oktober 2024.
Sutrisno mengatakan, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, ia membuat asosiasi untuk mengembangkan ecoprint, sabun cuci piring, souvenir dan lainnya. Namun, dia mengakui sulitnya menjual produk ke luar daerah. Pemasaran sering dilakukan selama pameran dagang.
“Ecoprint merupakan proses pencetakan pola daun pada kain dengan menggunakan pewarna alami tanpa bahan kimia. Prosesnya cukup lama dan harganya bisa mencapai Rp 350 ribu. Tapi kalau buat baju, harganya bisa lebih mahal. ” jelasnya.
Sutrisno pun menceritakan pengalamannya menghadapi tantangan dalam menjelaskan konsep Proklim kepada masyarakat. Awalnya banyak yang mengira Proklim hanya soal pengelolaan sampah, padahal programnya banyak memuat pengetahuan tentang pengurangan dampak buruk dan adaptasi, sehingga bisa mendorong terciptanya kelompok usaha.
“Salah satu contohnya adalah teh kelor. Daun kelor yang kami peroleh dari lingkungan kami dijadikan teh yang bisa diseduh. Bahkan, teh kelor ini kami bawa ke festival rempah-rempah di Sumsel. Operasional kami sangat ramah lingkungan,” ujarnya. dikatakan. .
Diakui Sutrisno, usahanya sulit menjual ecoprint karena mahalnya bahan baku. Oleh karena itu, rencananya akan dibuat produk seperti mie atau tas dengan harga murah.
Kedepannya, program ecoprint tidak hanya menjual bahan pokok sandang, namun juga menjual produk jadi seperti mie, tas, pakaian jadi, dan kami mencari penjahit yang berkualitas dalam proses ecoprinting. Tidak tahu kendalanya karena bahannya mudah didapat dari alam,” ujarnya.