ditphat.net – Mayor Jenderal. Leonid Ivlev berbicara setelah mendengar laporan bahwa jet tempur Eurowing Inggris dan pesawat mata-mata militer Boeing RC-135 telah melanggar wilayah udara Rusia.

Pada Rabu, 5 Maret 2024, sebuah jet tempur Typhoon Inggris dan pesawat mata-mata Amerika melanggar wilayah udara Rusia.

Setelah terdeteksi radar, militer Rusia segera mengerahkan pesawat tempur Sukhoi Su-30 Flanker di wilayah udara Laut Hitam untuk mencegat dan mengejar kedua jet Barat tersebut.

Menurut Ilev, aksi dua pesawat milik dua negara anggota NATO tidak bisa diabaikan begitu saja.

Wakil Ketua Duma Negara (Majelis Federasi Rusia) mengatakan, kejadian tersebut merupakan tantangan bagi Rusia. Tak hanya itu, Ivlev juga menyebut hal itu menjadi bukti kelemahan negaranya.

“Munculnya Topan Typhoon yang untuk pertama kalinya menyertai pesawat pengintai Amerika di atas Laut Hitam merupakan sebuah tantangan, ujian atas kerentanan kita,” kata Ivlev.

“Kerja sama Barat di bidang militer telah berubah menjadi kerja sama dalam mendukung rezim Kiev,” ujarnya seperti dikutip kantor berita Rusia RIA Novosti.

Ivlev menambahkan, kasus intrusi pesawat militer asing terus meningkat.

Oleh karena itu, militer Rusia harus mengambil tindakan tegas dengan menembak jatuh pesawat-pesawat tersebut.

“Pilot kami tidak akan mengizinkan pesawat musuh memasuki wilayah udara Rusia,” kata Ivlev. Jika perlu, dia tidak akan segan-segan menjalankan perintah untuk menghancurkan musuh.”

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *