
VIVA – Tewasnya seorang komandan militer Iran dilaporkan dalam serangan yang dilakukan tentara Israel di Damaskus, Suriah, pada Senin, 1 April 2024. Serangan pasukan Zionis menyasar sebuah gedung, dekat Kedutaan Besar Iran di Suriah .
Read More : KSAD Maruli Kumpulkan Danrem dan Dandim, Bahas Evaluasi hingga Pengamanan Pilkada Serentak 2024
Dalam laporan VIVA Military dari Russia Today, Panglima tertinggi militer Iran tewas Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi.
Zahedi adalah anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) elit Iran. Jenderal kelahiran Isfahan pada 2 November 1960 ini merupakan salah satu komandan tertinggi pasukan khusus Angkatan Darat Iran (Artesh),
Menurut sumber lain yang dikutip VIVA Military dari media Iran, Tasnim News, Zahedi yang merupakan Wakil Komandan Pasukan Quds Iran diidentifikasi sebagai salah satu dari enam orang yang tewas dalam serangan tersebut.
Sementara itu, dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Suriah, SANA, bangunan yang menjadi sasaran tentara Israel adalah Konsulat Iran dan Kedutaan Besar Iran.
Hal serupa juga dibenarkan oleh reporter Al Jazeera, Ali Hashem, yang mengatakan selain Zahedi, tentara Iran lainnya tewas dalam konflik tersebut.
Read More : TNI AL Kerahkan 19.793 Pasukan dan Sejumlah Kapal Perang Andalan untuk Distribusikan Logistik Pilkada 2024
“Kini telah dipastikan bahwa Abou Mahdi Zahedi, komandan tertinggi Iran di Suriah dan Lebanon, tewas bersama para pemimpin IRGC lainnya dalam serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus,” kata Hashem dalam akunnya sendiri.
Pemerintah Iran menentang keras kebijakan pemerintah Zionis yang mereka anggap melanggar hukum internasional. Melalui Menteri Luar Negeri, Hossein Amir-Abdolahian, Iran mengumumkan bahwa Israel akan berhenti.
“Serangan terhadap dewan tersebut merupakan pelanggaran terhadap seluruh konvensi internasional. Kami akan menghentikan Israel, dan responsnya akan sangat sulit,” kata Abdolahian seperti dilansir VIVA Military dari Reuters.